Harga Sawit Anjlok, Petani Minta Plt Gubernur Aceh Turun Tangan

Blangpidie, Inako –
Para petani sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh, menuntut Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah segera mengambil sikap terkait anjloknya harga tandan buah segar (TBS) sawit di daerah itu dalam beberapa bulan belakangan ini.
Seorang petani sawit di lahan perkebunan rakyat Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Muazam, di Blangpidie, Selasa, mengatakan, harga TBS kelapa sawit sejak bulan April 2018 hingga sekarang menurun tajam. Keadaan ini terkesan dibiarkan begitu saja tanpa diatasi oleh pemerintah provinsi.
"Harga TBS yang ditampung oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Raja Marga, Kabupaten Nagan Raya hanya Rp840/Kg, dan juga PKS lainnya menampung dengan harga murah, termasuk PKS milik Bupati Nagan Raya," katanya.
PKS milik Bupati Jamin Idham di Kabupaten Nagan Raya menampung TBS petani dengan harga Rp980/Kg. Harga tersebut meningkat Rp100/Kg dari PKS Raja Marga.
"Harga yang ditampung oleh sejumlah PKS tersebut sangat tidak sesuai bila kita bandingkan dengan harga TBS yang dibeli oleh penampung di wilayah Medan, Sumatera Utara," ungkapnya.
Karena itu, ia berharap kepada Gubernur Aceh selaku pengambil kebijakan dan keputusan di pemerintahan agar sudi kiranya mengimbau PKS-PKS tersebut agar membeli hasil produksi TBS petani dengan harga yang stabil sebagaimana di Subulussalam.
Ia lantas membandingkan harga TBS di wilayah Medan dan Pekan Baru, Riau. Di sana, harga TBS masih bertahan kisaran Rp1.409/Kg hingga mencapai Rp1.500/Kg termasuk di wilayah Kota Subulussalam.
"Di Subulussalam harga TBS sekitar Rp1.230/Kg. Kenapa di PKS Nagan Raya harganya masih dibawah Rp1.000/Kg. Ini perlu dipertanyakan oleh Gubernur Aceh," katanya.
TAG#Harga sawit, #Kabupaten Abdya, #Aceh, #Harga sawit anjlok
198741205

KOMENTAR