Hasil Riset Menyimpulkan Tingkat Kesuburan Masyarakat Dunia Menurun

Binsar

Tuesday, 20-11-2018 | 08:27 am

MDN
Suami Istri Yang Tidak Bahagia Sering Alami Masalah Kesuburan [ist]

Inakoran.com –

Sebuah hasil penelitian terbaru terkait tingkat kesuburan secara global di seluruh dunia mengejutkan banyak kalangan. Betapa tidak, sebuah riset yang telah dimuat dalam jurnal The Lancet, memuat hasil penelitian tingkat kesuburan manusia secara global dari 1950 hingga 2017.

Penelitian tersebut mengungkapkan, tingkat kesuburan warga dunia saat ini sedang menurun. Orang-orang di seluruh dunia, kata peneliti, lebih sedikit melahirkan anak ketimbang di masa lalu. Di beberapa masyarakat, hal itu bisa membawa bencana besar.

Melansir Science Alert laporan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata prempuan di tahun 1950, melahirkan 4,7 anak selama masa hidup mereka. Sementara, tahun lalu angka tersebut hanya berada di 2,4.

Menurunnya tingkat kesuburan tersebut menunjukkan bahwa separuh negara di dunia berada di titik puncak "baby bust". Artinya, penduduk mereka tidak lagi melahirkan jumlah anak yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi.

"Pada tren saat ini, akan ada sangat sedikit anak-anak dan banyak orang berusia di atas 65, itu sangat sulit untuk menopang masyarakat global," kata penulis laporan Christopher Murray pada BBC.

Dalam beberapa hal, tingkat kesuburan yang menurun memang merupakan tanda kemajuan. Ini mengartikan bahwa lebih banyak anak yang hidup sampai tahap dewasa, sehingga seseorang tidak perlu melahirkan sesering mungkin untuk memiliki keluarga yang diinginkan.

Selain itu, laporan ini juga menggarisbawahi peningkatan kontrasepsi, pekerjaan, dan kesempatan pendidikan yang memberikan pilihan bagi wanita selain menjadi ibu. Semua itu tidak bisa mereka miliki di tahun 1950.

Di sisi lain, menurunnya tingkat kesuburan juga bermanfaat bagi lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang melambat dianggap memberikan waktu untuk mengatasi berbagai isu global seperti perubahan iklim dan kelaparan.

 

KOMENTAR