Hasil Studi: Orang Lebih Mungkin Terkena COVID-19 di Rumah Daripada di Luar Rumah

Binsar

Thursday, 23-07-2020 | 17:32 pm

MDN
KCDC Korea Selatan [ist]

Seoul, Inako

Ahli epidemiologi Korea Selatan telah menemukan bahwa orang lebih mungkin tertular virus corona baru dari anggota rumah tangga mereka sendiri daripada dari kontak di luar rumah.

Hasil studi di Korea Selatan melaporkan kelompok umur yang memiliki tingkat infeksi terbesar adalah kelompok remaja atau orang berusia 60-an dan 70-an.

Hasil studi tersebut telah diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada 16 Juli lalu. Hasil studi tersebut memperlihatkan bahwa dari 5.706 pasien yang telah dites positif terkena virus corona sebelumnya telah melakukan kontak dengan sekitar 59.000 orang sebelumnya.

 

Temuan itu menunjukkan hanya dua dari 100 orang yang terinfeksi virus dari kontak non-rumah tangga, sementara satu dari 10 orang tertular penyakit dari keluarga mereka sendiri.

Menurut kelompok umur, tingkat infeksi dalam rumah tangga lebih tinggi ketika kasus pertama yang dikonfirmasi adalah remaja atau orang berusia 60-an dan 70-an.

"Ini mungkin karena kelompok usia ini lebih cenderung melakukan kontak dekat dengan anggota keluarga karena kelompok ini lebih membutuhkan perlindungan atau dukungan," kata Jeong Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan salah satu penulis penelitian, memberi pengarahan.

Korea Centers for Disease Control and Prevention Director Jeong Eun-kyung [ist]

 

“Anak-anak berusia sembilan tahun ke bawah paling tidak mungkin menjadi pasien indeks,” kata Dr. Choe Young-june, asisten profesor Fakultas Kedokteran Universitas Hallym yang ikut memimpin penelitian ini.

Ia menambahkan, meskipun tercatat bahwa ukuran sampel 29 adalah kecil dibandingkan dengan belajar 1.695 20 hingga 29 tahun.

Anak-anak dengan COVID-19 juga lebih cenderung tidak menunjukkan gejala dibandingkan orang dewasa, yang membuatnya lebih sulit untuk mengidentifikasi kasus indeks dalam kelompok itu.

 

"Perbedaan dalam kelompok usia tidak memiliki signifikansi yang besar dalam hal tertular COVID-19. Anak-anak mungkin lebih kecil untuk menularkan virus, tetapi data kami tidak cukup untuk mengkonfirmasi hipotesis ini," kata Choe.

Data untuk penelitian ini dikumpulkan antara 20 Januari dan 27 Maret, ketika virus corona baru menyebar secara eksponensial dan ketika infeksi harian di Korea Selatan mencapai puncaknya.

Korea Center for Desease Control (KCDC) telah melaporkan 45 infeksi baru pada hari Senin, menjadikan total kasus negara menjadi 13.816 dengan 296 kematian.

KOMENTAR