Hasil Studi: Suntikan Alkohol Dapat Menormalisasi Detak Jantung

Washington, Inako

Sebuah penelitian dari JAMA menegaskan keberhasilan pengobatan untuk fibrilasi atrium persisten (AFib) yang menggabungkan pengobatan standar, ablasi kateter, dengan infus etanol, atau alkohol yang terpisah, ke vena Marshall.

Miguel Valderrabano, M.D., kepala divisi, elektrofisiologi jantung, Houston Methodist, merancang prosedur tersebut, pertama kali berhasil menggunakannya pada tahun 2008. Awal tahun ini, ia mempresentasikan temuan ini pada pertemuan tahunan American College of Cardiology.

Fibrilasi atrium mengacu pada ritme jantung yang tidak normal dan tidak teratur, yang dapat menyebabkan stroke, pembekuan darah, dan gagal jantung jika tidak ditangani. Sebagai pengobatan, ablasi kateter menggunakan energi listrik untuk mengatur ulang detak jantung. Meskipun efektif untuk beberapa pasien, pada banyak pasien, prosedur ini harus diulang beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang positif.

The Vein of Marshall Ethanol for Untreated Persistent Atrial Fibrillation (VENUS) percobaan mendaftarkan 343 pasien, dengan 155 dari mereka menerima pengobatan kombinasi.

Pada tanda enam dan 12 bulan, 49 persen dari pasien tersebut tetap bebas dari fibrilasi atrium. Pada interval yang sama, hanya 38 persen pasien yang menerima ablasi kateter saja memiliki hasil yang sama. AFib adalah aritmia yang paling sering didiagnosis.

Prevalensi AFib di Amerika Serikat berkisar dari 2,7 juta hingga 6,1 juta, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Temuan dari uji coba multi-pusat membuktikan bahwa pendekatan kombinasi adalah pengobatan lini pertama yang efektif dan dapat dimasukkan sebagai standar perawatan.

Bagi pasien, hal ini akan memungkinan mereka hanya membutuhkan satu prosedur untuk kembali sehat, menghilangkan stres dan kekhawatiran.