IHSG Dibuka Menguat 0,16%: Kamis (26/6/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis pagi ini dengan kenaikan sebesar 0,16% ke level 6.843. Meski dibuka di zona hijau, analis memproyeksikan potensi pelemahan lanjutan pada perdagangan hari ini, seiring dengan meningkatnya tekanan jual dan sentimen eksternal yang belum kondusif.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB, sebanyak 184 saham terpantau menguat, sementara 95 saham melemah dan 234 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pun tercatat mencapai Rp12.047,74 triliun.
Tim analis dari Phintraco Sekuritas mengungkapkan bahwa pergerakan IHSG saat ini masih dipengaruhi oleh sikap hati-hati investor. Ketidakpastian global seperti perkembangan konflik Iran-Israel yang belum sepenuhnya mereda membuat pelaku pasar cenderung memilih strategi perdagangan jangka pendek.
“Selain menunggu perkembangan geopolitik, investor juga tengah mengantisipasi laporan keuangan emiten untuk semester I/2025 yang akan segera dirilis,” tulis Phintraco dalam riset harian mereka.
Tak hanya itu, menjelang libur panjang akhir pekan dan penutupan semester pertama, kecenderungan aksi ambil untung (profit-taking) dinilai meningkat. Hal ini juga diperkuat oleh maraknya aksi penawaran umum perdana saham (IPO) yang terjadi dalam waktu bersamaan, yang dinilai turut memperketat likuiditas di pasar reguler.
Secara teknikal, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan sinyal negatif dengan slope yang makin melebar dan volume jual yang meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Namun, sisi lain menunjukkan sinyal harapan: indikator Stochastic RSI membentuk pola golden cross di area oversold, yang bisa menjadi indikasi teknikal awal untuk rebound jangka pendek.
Meski dibuka menguat, Phintraco memperkirakan IHSG berpotensi melemah ke kisaran 6.750–6.800 sepanjang perdagangan hari ini.
Di tengah dinamika pasar yang cukup fluktuatif, analis tetap merekomendasikan sejumlah saham pilihan yang dinilai memiliki peluang teknikal menarik dalam jangka pendek. Beberapa di antaranya adalah: MAIN (Malindo Feedmill Tbk.), ARTO (Bank Jago Tbk.), TOWR (Sarana Menara Nusantara Tbk.), MTEL (Dayamitra Telekomunikasi Tbk.), ULTJ (Ultra Jaya Milk Industry Tbk.).
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR