IHSG Dibuka Menguat 0,44% ke Level 6.663,57: Kamis (24/4/2025)

Sifi Masdi

Thursday, 24-04-2025 | 10:16 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Kamis (24/4/2025) dengan penguatan sebesar 0,44% ke level 6.663,57. Penguatan ini melanjutkan tren positif dari perdagangan sebelumnya yang mencatat lonjakan signifikan.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sempat dibuka di posisi 6.671,07 sebelum bergerak di rentang 6.652,09 hingga 6.687,39 pada awal sesi. Hingga pukul 09.05 WIB, kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.557 triliun.

 

Saham-saham perbankan besar (big banks) menjadi motor penggerak utama indeks pada pagi ini. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 0,53%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menguat 0,61%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melonjak 1,15%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terkerek 0,48%.

 

Tak hanya sektor perbankan, saham-saham berbasis komoditas logam, khususnya emas, juga mencatatkan kinerja positif. Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) tercatat menguat 2,42%, sedangkan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 3,18%.

 


 

BACA JUGA:

IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.589,32: Rabu (23/4/2025)

Indonesia Akan Ekspor Beras, Prabowo: Atas Dasar Kemanusiaan, Kita Jangan Terlalu Cari Untung Besar

Dampak Perang Dagang yang Melibatkan Hampir Seluruh Negara di Dunia Beri Kesempatan emas Kepada Investor


 

Sebagai informasi, pada perdagangan Rabu (23/4/2025), IHSG ditutup menguat signifikan sebesar 1,47% atau naik 96,11 poin ke level 6.634,37.

 

Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, penguatan IHSG kemarin ditopang oleh lonjakan harga saham-saham perbankan. Dua faktor utama menjadi pemicu: pertama, adanya indikasi reinvestasi dividen tunai dari BBRI dan BMRI; kedua, ekspektasi kinerja kuartal I/2025 yang diperkirakan tetap solid, terutama dari bank-bank berkapitalisasi besar.

 

Meskipun hari ini saham bank diperkirakan tetap menjadi penopang pergerakan IHSG, penguatan lanjutan kemungkinan bersifat moderat dibandingkan lonjakan pada sesi sebelumnya.

 

Disclaimer:

Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

 

 


 

KOMENTAR