IHSG Dibuka Menguat : Kamis (20/2/2025)

Sifi Masdi

Thursday, 20-02-2025 | 11:07 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pergerakan positif dengan membuka rebound di level 6.810,203, naik sebesar 0,23% atau 15,335 poin, pada pedagangan, Kamis (20/2/2025).

 

Data dari RTI menunjukkan bahwa pada pukul 09.22 WIB, terdapat 247 saham yang mengalami kenaikan, sementara 180 saham turun dan 179 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 2,5 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,8 triliun.

 

IHSG mendapatkan dukungan dari enam indeks sektoral, dengan IDX-Techno mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 4,74%. Diikuti oleh IDX-Basic yang naik 1,54% dan IDX-Infra sebesar 0,53%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa sektor teknologi dan infrastruktur masih menjadi pendorong utama dalam pergerakan IHSG, yang mencerminkan tren positif dalam investasi di sektor-sektor tersebut.

 


BACA JUGA:

Harga Minyak Dunia Kembali Naik: Dampak Gangguan Pasokan

Ini Respon GOTO Terkait Tuntutan THR dari Driver Ojol

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (19/2/2025)


 

Di antara saham-saham yang menjadi top gainers dalam LQ45, PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan kenaikan paling signifikan dengan persentase 5,59%. Disusul oleh PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang naik 4,95%, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang mengalami kenaikan sebesar 4,13%. Kinerja positif ini patut diperhatikan, terutama bagi investor yang mencari peluang di pasar saham.

 

Sebaliknya, ada juga saham-saham yang mengalami penurunan, di antaranya PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang turun 2,02%, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang turun 1,81%, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mengalami penurunan 1,70%. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan di sektor-sektor tertentu, yang bisa dipengaruhi oleh sentimen pasar yang lebih luas.

 

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG masih rentan terhadap koreksi dengan level support di 6.728 dan resistance di 6.855. "Pergerakan nilai tukar rupiah dan investor akan menanti FOMC Minutes serta rilis suku bunga PBoC akan menjadi sentimen besok," ujarnya.

 

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menambahkan bahwa IHSG berada di area overbought, yang menandakan adanya potensi untuk kembali melemah. Proyeksi Phintraco Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG berpotensi menguji area support di level 6.750 hingga 6.725 pada perdagangan hari ini.

 

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga inflasi tetap terkendali pada tahun 2025 dan 2026. BI juga terus memantau prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi, sebagai bagian dari strategi untuk mengelola nilai tukar rupiah.

 

Selain faktor domestik, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen regional. China Loan Prime Rate 5Y diperkirakan akan tetap di level 3,60%, sementara PBoC Loan Prime Rate diperkirakan tetap di level 3,10%. Dengan pemangkasan terakhir yang dilakukan oleh PBoC pada Oktober 2024, investor perlu mencermati kebijakan moneter dari negara tetangga ini.

 

Untuk perdagangan Kamis, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham pilihan, termasuk PGEO, TPIA, UNTR, INDF, dan AALI. Saham-saham ini dianggap memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang baik di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

 

KOMENTAR