IHSG Diprediksi Bergerak di Zona Hijau di Februari pada Level 6.000

Sifi Masdi

Saturday, 01-02-2020 | 11:19 am

MDN
Ilustrasi pergerakan IHSG [ist]

Jakarta, Inako

Selama satu bulan terakhir ini pasar khawatir dengan wabah virus Corona asal China karena berpotensi akan mengganggu perkembangan ekonomi global. Maklum China saat ini  merupakan negara superpower ekonomi kedua setelah Amerika Serikat.

Apakah kondisi ini akan berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal, karena China merupakan negara yang memiliki hubungan ekonomi terbesar dengan Indonesia?

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

Menurut pengamat pasar modal, penyebaran virus Corona belum terlalu memberikan dampak terhadap pergerakan IHSG. Memang harus diakui bahwa sepanjang Januari 2020, IHSG terus mengalami pelemahan. Tetapi secara teknikal kondisi akan berbalik pada Februari. Setelah bergerak di level support pada Januari 2020, pada Februari  2020 IHSG akan berbalik menuju level resistance. Bahkah IHSG diprediksikan bakal bertengger di posisi 6.000.

Kepala Riset Kresna Sekuritas dan sekaligus analis pasar modal  Robertus Yanuar mengatakan bahwa fluktuasi pergerakan IHSG selama ini bukan dipengaruhi faktor tunggal. Ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi perjalanan IHSG. Beberapa diantaranya, selain karena virus Corona, tetapi juga ketidakpastian pemakzulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan urusan Brexit yang belum selesai. Ketiga masalah eksternal ini berperan menekan anjloknya IHSG.

“Sentimen negatif ini juga ditambah dengan terdepaknya saham-saham bluechip seperti INDY,MEDC, TPIA, ITMG, dan JSMR dari indeks LQ45 dan IDX30,” kata Robertus.

Tetapi Robertus menambahkan bahwa pada Februari,  indeks berpotensi rebound untuk menguji resisten pada tingkat 6.000 hingga 6.030. Penguatan ini ditopang oleh proyeksi inflasi Indonesia pada Januari 2020 yang diperkirakan masih stabil di kisaran 3 persen year-on-year.

Selain itu, pada 5 Februari mendatang akan diumumkan data pertumbuhan GDP kuartal IV-2019 yang diperkirakan masih di kisaran 5 persen year-on-year.

 

KOMENTAR