Indef Sebut Utang Pemerintah Sudah Maksimal Setelah Terbit SBN di Semester Kedua

Sifi Masdi

Monday, 08-07-2019 | 13:30 pm

MDN
Ilustrasi SBN [ist]

Jakarta, Inako

Pemerintah getol menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) pada paruh kedua tahun ini. Kementerian Keuangan (Kemkeu) bakal terbitkan SBN gross sebesar Rp 292,75 triliun di semester II.

Target SBN sampai dengan akhir 2019 mencapai Rp 825,70 triliun. Dalam enam bulan pertama tahun ini, pemerintah telah mengumpulkan SBN gross sebanyak 54,93% atau sekitar Rp 532,95 triliun dari target.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan realisasi SBN akan berjalan lancar di semester II.

Namun, utang pemerintah sudah hampir maksimal, biarpun masih di bawah 30% dari produk domestik bruto (PDB).

Lebih lanjut dia bilang, walau produk domestik bruto (PDB) tahun ini tidak akan meningkat, tapi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di bawah 5,3%. “Pemerintah sudah mengalokasikan utang masih cukup besar,” kata Enny kepada wartawan, Minggu (7/7).

Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga terikat dengan penerimaan pajak. Enny mengamati penerimaan pajak kemungkinan akan tergerus.

Sebab pemerintah telah melakukan beberapa insentif pajak di tahun ini misalnya lewat Penghasilan (PPh) Badan dan Pajak Properti yang turun.

Sehingga dari pajak kemungkinan target penerimaan pajak sulit tercapai. Meski, pemerintah sampai saat ini berupaya untuk dikurangi belanja, Enny menilai solusi APBN adalah optimalisasi penerimaan pajak.

Asal tahu saja, pemerintah resmi menurunkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22 atas Penjualan Barang Mewah dari 5% menjadi 1% lewat PMK No.92/PMK.03/2019.

 

KOMENTAR