India Tolak Proposal Rusia Untuk Pengujian Vaksin Sputnik V Covid-19 Secara Luas di Negara Itu

Binsar

Thursday, 08-10-2020 | 11:50 am

MDN
Ilustrasi

 

Jakarta, Inako

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang memasarkan Sputnik V, dan Laboratorium Dr. Reddy bulan lalu mengumumkan kemitraan mereka untuk menjalankan uji klinis dan mendistribusikan vaksin di India.

Regulator obat India telah menolak proposal dari Dr Reddy's Laboratories Ltd untuk melakukan penelitian besar di negara itu untuk mengevaluasi vaksin Sputnik-V COVID-19 Rusia dan telah memintanya untuk menguji vaksin dalam uji coba yang lebih kecil.

 

Rekomendasi oleh panel ahli dari Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) mencatat bahwa data keamanan dan imunogenisitas dari studi tahap awal yang dilakukan di luar negeri kecil, tanpa masukan yang tersedia untuk peserta India.

Langkah India datang sebagai kemunduran bagi rencana Rusia untuk meluncurkan vaksin bahkan sebelum uji coba penuh menunjukkan seberapa baik kerjanya, sambil mendorong kembali upayanya untuk memenangkan persetujuan untuk vaksin di negara yang memimpin dunia dalam jumlah rata-rata infeksi baru.

 

India diperkirakan akan menyusul Amerika Serikat selama beberapa minggu ke depan sebagai negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia.

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), yang memasarkan Sputnik V, dan Laboratorium Dr. Reddy bulan lalu mengumumkan kemitraan mereka untuk menjalankan uji klinis dan mendistribusikan vaksin di India.

Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri) bersama Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev [ist]

 

Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin virus korona baru, dan melakukannya sebelum uji coba skala besar selesai, menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan dokter tentang keamanan dan kemanjuran suntikan.

KOMENTAR