Indonesia-Singapura Gelar Latihan SAR Bersama di Kepri

Binsar

Wednesday, 10-07-2019 | 10:24 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Tanjungpinang, Inako

Indonesia dan Singapura akan menggelar latihan SAR bersama di wilayah Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan September 2019.

Persiapan latihan bersama kedua negara itu kini tengah dibahas melalui rapat "Sarex Coordination Meeting XXXVII/2019" di Batam selam 8-12 Juli 2019.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Indonesia Didi Hamzar, di Batam, Rabu, menilai latihan bersama ini sangat penting bagi Indonesia mengingat bencana atau insiden terjadi dalam waktu tak terduga.

"Apalagi Indonesia letaknya sangat dekat dengan Singapura, dengan adanya kerja sama yang terus ditingkatkan ini diharapkan bisa membuat kedua negara ini lebih sigap dalam mengatasi sebuah bencana atau insiden," ujar dia. 

Selain meningkatkan kapasitas kedua belah pihak, kata didi, latihan SAR itu juga untuk menuntaskan misi penyelamatan di kawasan perbatasan atau di masing-masing negara.

Dia menjelaskan latihan SAR bersama itu merupakan praktik di lapangan, termasuk pemberian materi yang menjadi bekal dalam meningkatkan kapasitas masing-masing personel SAR untuk melakukan upaya penyelamatan.

“Setidaknya setelah latihan ini, kapasitas kita untuk melakukan penyelamatan bertambah,” ungkapnya.

Direktur Air Traffic Service Division Singapura, Rosly Md Saad, menegaskan dalam kerja sama latihan SAR Indonesia dan Singapura itu, pihaknya tetap memprioritaskan misi penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi bencana atau sejenisnya di kawasan Singapura dan Indonesia.

Menurut dia, kalaupun sewaktu-waktu terjadi persoalan politik antarkedua negara, hal itu bukan hambatan untuk menerjunkan bantuan.

“Salah satu tugas utama kami, yakni memprioritaskan misi penyelamatan atau kemanusiaan. Jika waktu-waktu ada persoalan politik, biarkan pemerintah yang mengurusnya,” katanya.

Rosly mengharapkan kerja sama yang sudah terjalin selama 36 tahun tersebut semakin mempererat hubungan kedua negara, terutama terkait dengan SAR.

KOMENTAR