Industri Penerbangan Global Diperkirakan Akan Tetap Merah Pada Tahun 2022

Jakarta, Inako
Sebuah badan industri di Jepang mengklaim, industri penerbangan global diperkirakan akan tetap tidak menguntungkan pada tahun 2022 dengan kerugian bersih gabungan sebesar $ 12 miliar, karena permintaan perjalanan akan tetap lemah di bawah tingkat pra-pandemi.
Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, industri penerbangan kemungkinan akan mengalami kerugian lebih kecil sekitar $ 52 miliar pada tahun 2021.
Dilansir dari kyodonews Minggu (14/11), maskapai penerbangan di Amerika Utara diperkirakan akan kembali ke profitabilitas tahun depan di atas wilayah lain, kata aosiasi itu.
"Pada tahun 2022, kecepatan peluncuran vaksin (COVID-19) dan kebijakan pemerintah akan menentukan arah lalu lintas internasional sementara perjalanan domestik akan tetap kuat," kata IATA dalam laporan pandangan baru-baru ini.
Kemajuan dalam peluncuran vaksinasi virus corona memungkinkan beberapa pemerintah untuk melonggarkan pembatasan dan kepercayaan konsumen telah meningkat setelah periode penguncian tahun lalu.
Permintaan perjalanan di seluruh dunia diperkirakan meningkat 18 persen pada 2021 menjadi 40 persen dari tingkat 2019 dan diproyeksikan tumbuh 51 persen pada 2022 menjadi 61 persen dari tingkat pra-pandemi, IATA, yang mewakili sekitar 290 maskapai penerbangan atau 83 persen lalu lintas udara global, dikatakan.
.jpg)
Di Jepang, ANA Holdings Inc., induk dari All Nippon Airways Co., mengatakan pada akhir Oktober bahwa mereka mengharapkan untuk tetap berada di zona merah untuk tahun kedua berturut-turut hingga Maret 2022 dengan laba bersih 100 miliar yen ($880 juta). kehilangan.
Saingan domestiknya Japan Airlines Co juga mengatakan baru-baru ini memperkirakan kerugian bersih 146 miliar yen untuk tahun fiskal saat ini. Proyeksi suram telah mendorong kedua operator untuk mengurangi tenaga kerja mereka, dengan 9.000 karyawan di ANA dan 2.500 di JAL, untuk mengurangi biaya personel.
Berdasarkan wilayah, operator di Amerika Utara diperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar $9,9 miliar pada tahun 2022. Eropa kemungkinan akan mengalami kerugian terbesar sebesar $9,2 miliar sementara Asia-Pasifik diproyeksikan kehilangan $2,4 miliar.
TAG#industri, #penerbangan, #penerbangan global, #rapor merah, #tahun 2022
198732154
KOMENTAR