Ingat, Ini Dampak Kena Gas Air Mata Saat Demo Bagi Kesehatan

Sifi Masdi

Wednesday, 25-09-2019 | 19:41 pm

MDN
Polisi menyemprot gas air mata kepada pengunjuk rasa [ist]

Jakarta, Inako

Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan ribu mahasiswa di depan kompleks DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) berujung pada kericuhan, sehingga aparat keamanan terpaksa menyemprot gas air mata kepada massa yang beringas. Namun, banyak orang yang tidak  tahu apa saja dampak kena gas air mata bagi kesehatan.

Apa saja yang terkandung dalam gas air mata itu dan sejauhmana efektif untuk membubarkan massa? Melansir dari Health Line, gas air mata tersusun dari tiga zat kimia yakni chlorobenzylidene malononitrile (CS), dibenzoxazepine (CR), dan chloroacetophenone (CN). Namun, secara umum, yang paling sering digunakan ialah jenis CS.

Para ahli mengatakan apabila CS yang berbentuk aerosol ini diciptakan sebagai senjata atau alat pertahanan, zat kimianya dapat mengaktifkan rasa sakit pada saraf pengindera. Artinya, ia dapat bekerja dengan mengiritasi selaput lendir mata, hidung, mulut, dan telinga.

Menurut Neil Gibson,  seorang analis intelijen dan keamanan, seperti dirilis dari dari Independent.co.uk, efek gas air mata akan dirasakan setelah 30 detik. Akibat yang ditimbulkan antara lain rasa terbakar, berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur yang berlebihan, dan iritasi kulit.

Parahnya lagi, mereka yang menghadapi paparan dengan jarak dekat, tak menutup kemungkinan orang tersebut menderita kebutaan sementara, mual, hingga diare. Meski demikian, setelah massa berhasil melarikan diri dan menemukan udara segar, efeknya pun akan mereda setelah 10 menit.

Gibson pun mengatakan bahwa gas ini sangat baik digunakan oleh pasukan pengaman pemerintah untuk menjaga ketertiban massa saat menggelar aksi unjuk rasa.



 

 

KOMENTAR