Ini 3 Hal yang Membuat Investasi Anda Gagal

Kega
galan dalam berinvestasi merupakan hal yang paling sering ditakutkan orang. Pasalnya, kegiatan investasi berpotensi kehilangan dan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan target dari awal. Inilah yang membuat takut saat memulai investasi.
Tetapi harus dipahami juga bahwa kegagalan itu tidak pernah datang dengan sendirinya. Pasti ada penyebabnya. Kalau Anda bisa tahu penyebabnya, maka kemungkinan Anda terhindari dari risiko.
Apa yang membuat Anda sering gagal dalam berinvestasi? Secara umum ada tiga hal utama sebagai pemicu bangkrutnya seseorang dalam kegiatan investasi.
1. Ingin Segala Sesuatu dengan Segera
Mungkin Anda memiliki sisa uang bulanan yang selalu bisa dialokasikan untuk diinvestasikan. Atau mungkin Anda memiliki kedisiplinan untuk selalu menyisakan anggaran bulanan, dan kemudian diinvestasi sesuai dengan harapan Anda. Tapi investasi tersebut bisa gagal kalau Anda tidak sabar dan ingin mendapat hasil yang segera.
Ambil sebuah contoh, sebuah produk investasi seperti reksadana saham membutuhkan waktu untuk berkembang sampai dengan menghasilkan keuntungan. Waktu yang dibutuhkan beragam, bisa satu bulan, satu tahun, bahkan sampai dengan lima tahun tergantung dari siapa pengelolanya, saham apa yang dikelolanya dan strategi investasi seperti apa yang dilakukan.
Oleh karena itu, bila Anda akan memilih sebuah produk investasi, hendaknya ketahui jenis investasi yang Anda pilih secara detil dan mendalam. Ibarat kata, investasi itu seperti pohon, meski jenisnya sama yaitu tumbuhan, namun hasil akan didapatkan dengan jangka waktu yang berbeda.
Pohon durian butuh waktu sekitar lima tahun untuk menghasilkan buahnya, tapi tauge hanya butuh sekitar tiga-empat hari untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, bila ada satu hal penting yang juga harus dimiliki seorang investor selain uang dan kedisiplinan, maka hal itu adalah kesabaran. Tanpa kesabaran, maka hampir dipastikan investasi yang dilakukannya mengalami kegagalan.
2. Berorientasi Pada Hasil
Menginginkan imbal hasil yang cukup besar dari sebuah produk keuangan memang sebuah hal yang normal. Siapapun orangnya, sepertinya ingin mendapatkan imbal hasil yang besar. Namun bila Anda terlalu berorientasi pada hasil dalam mencari produk keuangan maka anda akan membahayakan diri anda sendiri.
Kenapa? Karena bila orientasi Anda adalah hasil, maka ada cenderung mengabaikan risikonya. Patut Anda ketahui bahwa dalam sebuah produk keuangan, khususnya yang bersifat investasi, ada yang namanya risiko. Biasanya, produk keuangan yang memiliki imbal hasil yang cukup besar juga memiliki risiko yang tinggi.
Kedua hal tersebut berjalan beriringan, bila risikonya tinggi biasanya imbal hasilnya besar, dan bila imbal hasilnya besar maka risikonya tinggi.
3. Dilakukan dengan Sembarangan
Sembarangan dalam berinvestasi disini bukanlah sembarangan memilih produk investasi, namun sembarangan dalam berinvestasi yang dimaksud adalah sembarangan dalam langkah-langkah ketika akan berinvestasi.
Melakukan investasi secara serampangan juga berpotensi mengagalkan investasi yang Anda lakukan. Karena itu, Anda perlu melakukan langkah-langkah secara teratur sebelum berinvestasi menjadi hal yang penting bagi anda.
Sebelum berinvestasi Anda harus pastikan sudah mencari tahu kinerja sebuah produk, mencari risikonya, dan mencari tahu berapa imbal hasil yang diberikan. Namun, apakah Anda tahu apa yang harus dilakukan sebelum memulai berinvestasi?
Apakah anda telah melakukan langkah mudah seperti mengurangi utang dan memiliki dana darurat agar investasi anda tidak anda gunakan untuk membayar utang dan digunakan sebagai uang cadangan?
Biar tidak dilakukan secara sembarangan ada baiknya Anda belajar dengan benar cara berinvesasi dan ke mana sebaiknya anda berinvestasi. Ingat setiap produk investasi selalu mampunyai karakteristik yang berbeda-beda.
TAG#Investasi, #Produk
190231964
KOMENTAR