Ini Kata Ahli Soal Penyebab Rasa Ngantuk Yang Berlebihan

Binsar

Wednesday, 30-01-2019 | 11:16 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Inakoran.com  

Orang yang sering mengantuk sering dianggap karena kurang tidur. Anggapan itu tentu tidak salah, sebab kurang tidur memang sering membuat orang mengantuk.

Akan tetapi, ada sebagian orang yang meski memiliki waktu tidur yang cukup, tatapi masih sering mengantuk juga.

Terkait hal itu, sebuah penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, menjelaskan bahwa orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7 sampai 8 jam sehari.

Meski masih ada juga sebagian orang yang bangun kesiangan atau tidur berlebihan walaupun sudah tidur pada jam normal, bahkan tidurnya bisa lebih dari 9 jam.

Studi yang dilakukan pada tahun 2013, memaparkan, presentase orang Amerika yang oversleeping (tidur berlebihan) meningkat dari 27 ke 37 persen dari tahun 1985-2007.

Jika Anda sering mengalami tidur berlebihan, seperti contoh di atas, laman Meet Doctor menjelaskan beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab kondisi itu.

Hipersomnia

Menurut American Sleep Association, hipersomnia adalah ketika seseorang menunjukkan tanda-tanda kantuk yang berlebihan, terlihat seperti orang yang kurang tidur dan bisa tertidur kapan saja, karena pikiran mereka yang selalu diselimuti rasa kantuk dan keinginan untuk tidur. Bahkan yang lebih ekstrem, walaupun penderita hipersomnia sudah tidur lebih dari 12 jam semalam, tetap saja merasa perlu tidur di siang harinya.

Hipersomnia dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipersomnia primer dan sekunder. Hipersomnia sekunder, merupakan jenis hipersomnia yang paling umum. 

Hipersomnia jenis ini dapat disebabkan karena depresi, obesitas, epilepsi, atau sklerosis multipel (ganda). Sedangkan hipersomnia primer, penyebabnya dapat dikaitkan dengan gangguan genetik seperti myotonic dystrophy, sindrom Prader-Willi dan penyakit Norrie.

Obstructive Sleep Apnea

Menurut National Library of Medicine, obstructive sleep apnea (OSA) adalah kondisi dimana seseorang yang tidak mendapatkan udara yang cukup saat sedang tidur atau dalam kata lain, terhentinya napas untuk beberapa saat selama tidur.  
 

OSA terjadi pada saat saluran napas bagian atas tertutup sementara upaya bernapas tetap berlanjut. Hal inilah yang menyebabkan penderita OSA secara berkala terbangun saat malam hari sehingga tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. 

Akibatnya yaitu rasa mengantuk yang berlebihan pada saat siang hari. Penderita OSA tidak bisa tidur dalam siklus normal, karena mereka membutuhkan waktu tidur yang lebih lama. 

Hal inilah yang menyebabkan mereka selalu bangun kesiangan meskipun sudah tidur selama 7 sampai 8 jam.

Alkohol

Menurut Huffington Post, orang yang mengonsumsi beberapa minuman beralkohol sebelum tidur cenderung akan tidur lebih lama dari mereka yang tidur pada jam normal. Hal ini terjadi karena alkohol mempengaruhi siklus tidur dan menciptakan keinginan untuk tidur dalam waktu yang cukup lama. 

Penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism telah menunjukkan bahwa meminum minuman beralkohol beberapa jam sebelum tidur dapat menyebabkan tidur kita menjadi tidak teratur. Bahkan bisa berdampak pada kualitas tidur yang buruk dan juga insomnia. Alkohol bisa membuat Anda terbangun sepanjang malam dan tidur di saat siang.

KOMENTAR