Ini Penjara yang Ogah Ditinggalkan Para Napi

Sifi Masdi

Friday, 05-04-2019 | 16:19 pm

MDN
Penjara Isla Maria, Meksiko [ist]

Mexico City, Inako

Narapidana biasanya begitu menantikan kebebasannya dan memulai kehidupan yang baru. Tapi tidak bagi tahanan yang dipenjara di Kepulauan Maria, Meksiko.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/4/2019), lebih dari seabad sudah Meskiko mendirikan penjara di Kepulauan Maria, sebuah kepulauan Pasifik yang ditempuh 8 jam dengan kapal dari daratan. Namun, pemerintahan yang baru telah memutuskan untuk menutupnya.

Kebijakan itu ternyata tidak disambut baik oleh para tahanan, yang tidak mau meninggalkan penjara tropis. Padahal para napi dan penjaga di kepulauan itu pernah dilanda Badai Willa pada Oktober tahun lalu dan mampu bertahan.

Meski demikian, mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk menahan kekuatan alam lain yaitu politik Meksiko. Pada Februari lalu, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memutuskan untuk menutup penjara tersebut.

Dia mengatakan, kepulauan itu dikenal karena keindahan dan keanekaragaman hayati, yang tidak boleh menjadi tempat untuk hukuman, penyiksaan, dan penindasan. Penjara didirikan pada 1905 dan sekarang menjadi pusat kebudayaan Jose Revueltas, sesuai nama seorang penulis dan aktivis politik Meksiko yang dipenjara dua kali di sana pada 1930-an.

Terletak di Isla Maria Madre, nama kepulauan itu dalam bahasa Spanyol, penjara tersebut menampung sekitar 64.000 orang sepanjang pendiriannya. Bulan lalu, sudah ada 584 narapidana yang sudah dikirim kembali ke daratan utama.

Kini, narapidana dengan risiko rendah yang hampir menyelesaikan masa hukumannya dibebaskan. Sementara yang lainnya dikirim ke penjara di negara bagian Coahuila yang kering. Tahanan di Kepulauan Maria biasanya dapat bebas bergerak dalam cuaca yang nyaman, di bawah pohon-pohon palem. Beberapa bagkan tinggal bersama keluarga mereka.

"Ini adalah perubahan drastis bagi beberapa dari mereka," kata sipir penjara Jose Becerra.

"Mereka dengan tenang menjalani waktu mereka, hidup bahagia bersama keluarga mereka. Perubahan itu mengejutkan mereka, dan mereka benar-benar sedih harus pergi," ujarnya.

Melepaskan "surga"

Isla Maria Madre terletak 130 kilometer dari daratan utama. Kepulauan itu dikelilingi oleh perairan biru kehijauan yang tenang dan dihuni oleh pelikan, burung beo, dan iguana. Penjara tersebut terdiri dari serangkaian rumah semen tempat tinggal napi berisiko rendah, 8 rumah, dengan tempat tidur semen dan kamar mandi tanpa pintu.

Di luar, napi memiliki akses ke pusat kebugaran yang terbuka, taman, toko kayu, dan kelas musik. Bangunan dengan keamanan maksimum memiliki lebih banyak sel dengan palang baja, dua tempat tidur per sel, toilet, dan ruang kecil untuk duduk.

Sekarang, penjara itu tampak seperti kota hantu, jalanannya kosong kecuali mobil golf yang kadang-kadang dikemudikan oleh para sipir. Beberapa bagian pohon masih menyisakan bekas luka dari Badai Willa, seperti pohon-pohon palem tumbang, bangunan tanpa atap dan kawat berduri berserakan. Para tahanan, yang ditugaskan untuk melakukan pembersihan setelah badai, tidak punya waktu menyelesaikan pekerjaan mereka.

"Tidak mudah untuk menyerah hidup di surga. Selalu sulit untuk kembali ke masyarakat," kata Ricardo Ramirez, kepala layanan perlindungan sipil kepulauan.

Simak juga video berikut  jangan lupa "klik Subscribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.

KOMENTAR