Ini Penjelasan Menteri Erick Soal Indonesia Tak Gunakan Vaksin Pfizer dan Moderna

.jpg)
Jakarta, Inako
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tidak menggunakan vaksin virus corona (Covid-19) Pfitzer dan Moderna. Pasalnya, Pfitzer membutuhkan suhu -70 derajat celcius dan Moderna butuh -20 derajat celcius.
Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Tohir. Menurut Erick, infrastruktur rantai dingin di Indonesia saat ini berkisar di suhu 2 derajat - 8 derajat celcius. Oleh karena itu, Indonesia hanya menggunakan vaksin yang harus Chold Chain Friendly. Karena untuk membongkar sistem distribusi rantai dingin di Indonesia perlu waktu.
.jpeg)
Erick menambahkan vaksin Sinovac, Novavax, maupun AstraZeneca telah memenuhi persyaratan infrastruktur rantai dingin di Indonesia dengan kisaran suhu 2 derajat - 8 derajat celcius.
"Tentu sebagai catatan tambahan, vaksin yang akan dibeli pemerintah harus memenuhi syarat rantai dingin yang digunakan di Indonesia yakni 2 derajat hingga 8 derajat Celcius," jelasnya dalam cara virtual, Selasa (24/11).
.jpeg)
Namun Erick menambahkan bahwa pihaknya tidak dalam kapasitas untuk menentukan merek vaksin yang akan digunakan. Penentuan jenis atau merek vaksin adalah ranahnya Kementerian Kesehatan. Tetapi Kemenkes akan menentukan jenis vaksin yang ada dalam data list WHO.
TAG#Kementerian Kesehatan, #Vaksin, #Vaksi Virus Corona, #Erick Tohir, #Covid-19, #Moderna, #Sinovac
190215027

KOMENTAR