Ini Rincian Kerja Sama Investasi RI-UAE yang Segera Diteken Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 13 Januari 2020 nanti, untuk menandatangani perjanjian kerja sama investasi.
Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, nilai investasi yang diteken sebesar US$ 18,8 miliar atau berkisar Rp 263 triliun (dalam kurs Rp 14.000).
"Jadi tadi bahas rencana persiapan kunjungan presiden ke Abu Dhabi, soal proyek yang nanti akan diselesaikan di Abu Dhabi tanggal 13 Januari. Total US$ 18,8 miliar, investasi proyek dari beberapa pihak," kata Luhut kepada wartawan usai melakukan rapat koordinasi di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
Investasi tersebut tidak langsung digelontorkan sekaligus, tapi dilakukan secara bertahap. Dana yang akan cair pada tahap pertama sebesar US$ 3,9 miliar atau berkisar Rp 54 triliun. "Yang akan masuk besok US$ 3,9 miliar," kata Luhut.
Dana tahap pertama itu, menurut Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, akan dialokasikan untuk membiayai dua proyek kerja sama dengan Pertamina. Kedua proyek itu adalah kilang Balikpapan dan Balongan.
Proyek kilang Balikpapan akan dikerjasamakan dengan Mubadala Petroleum. Sedangkan, kilang Balongan akan dikerjasamakan dengan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).
"Jadi dari US$ 3,9 miliar itu yang pertama kerja sama Mubadala investasi kilang Balikpapan. Kemudian yang kedua Adnoc akan berpartisipasi di kilang Balongan," jelas Budi.
TAG#Investasi, #Pertamina, #Uni Emirat Arab, #Jokowi
190234249
KOMENTAR