Ini Sejumlah Tokoh yang Dulu Dukung Prabowo, Kini Merapat ke Jokowi-Ma’ruf

Sifi Masdi

Thursday, 14-02-2019 | 11:42 am

MDN
Tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin [ist]

Jakarta, Inako

Fenomena politik selalu bisa berubah setiap saat menjelasng Pilpres 2019, termasuk soal arah dukungan. Simak saja beberapa tokoh yang dulu  terkenal sebagai pendukung utama Prabowo Subianto, kini secara perlahan mulai meninggalkan capres nomor urut 02 itu. Mereka memilih bergabung dengan kubu Joko Widodo di Pilpres 2019. Tentu dukungan mereka berdasarkan berbagai pertimbangan.

Salah tokoh yang menyedot perhatian publik selama satu minggu terakhir adalah Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono ( Muchdi Pr). Ia terkenal sebagai teman dekat dan pendukung Prabowo. Namun di Pilpres 2019 ini ia justru mendukung Jokowi.

Selain itu, ada tokoh lain yaitu tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. Ia pernah  tercatat sebagai tim sukses Prabowo-Hatta. Saat itu ia menempati posisi strategis, yakni juru debat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

Tidak hanya itu, ada pula Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Saat ini Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf. Sedangkan pada Pemilu 2014, Yusril menjadi saksi ahli dari pihak Prabowo-Hatta dalam sidang sengketa hasil pemilu.

Meski bersedia menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril menegaskan bahwa ia tidak bergabung dalam tim kampanye nasional.

Sebagai pengacara dari luar tim, Yusril akan membantu jika Jokowi-Ma'ruf dan timnya berhadapan dengan proses hukum selama masa Pilpres 2019. Tak lama kemudian Partai Bulan Bintang (PBB) resmi menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Yusril mengatakan, keputusan itu diambil karena dianggap paling realistis untuk partainya. "PBB sebenarnya tidak bisa mencalonkan orang dalam pilpres. Jadi kami memilih apa yang paling baik bagi umat Islam dan bagi PBB sendiri," ujar Yusril saat ditemui seusai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB di Ancol, Jakarta, Minggu (27/1/2019) malam.

Tokoh lain yang mengalihkan dukungan ke Jokowi adalah mantan Kader Partai Gerindra La Nyalla Mattalitti. Padahal, La Nyalla diketahui mendukung Prabowo Subianto sejak digandeng Megawati menjadi Calon Wakil Presiden di Pemilu 2009. Dukungan berlanjut hingga Prabowo mencalonkan diri menjadi capres pada Pemilu 2014.

Pada 2014, ia menginisiasi Rumah Merah Putih sebagai basecamp pendukung Prabowo. Rumah itu sebenarnya merupakan tempat bagi komunitas La Nyalla yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprato, Surabaya, Jawa Timur. Rumah Merah Putih merujuk pada nama koalisi yang coba dibangun Prabowo-Hatta ketika itu, Koalisi Merah Putih (KMP). Namun, La Nyalla mengalihkan dukungan ke Jokowi karena ia merasa kepentingan politiknya tidak pernah difasilitasi oleh Prabowo.

"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar La Nyalla.

Terakhir, Muchdi Purwoprandjono (Muchdi Pr) memilih sikap politik yang berbeda dengan para petinggi Partai Berkarya lainnya. Sebagai Wakil Ketua Umum, Muchdi justru menyatakan dukungan ke pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Meski, Partai Berkarya telah bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

 


 

 

KOMENTAR