Ini Tantangan Menteri Erick Thohir Terkait Pengendalian BUMN

Jakarta, Inako
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Erick Thohir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disambut positif oleh pelaku bisnis dan pasar. Misanya, saat nama Erick jadi nominasi Menteri BUMN, saham Mahaka Media milik Erick mengalami kenaikan signifikan. Ini berarti penempatan Erick di Kementerian BUMN sangat tepat karena memiliki pengalaman yang mumpuni dalam mengelola perusahaan serta jaringan yang mendunia.
Namun mengelola usaha dan menjadi Menteri BUMN yang bertanggung jawab mengurus sekitar 140-an perusahaan tidaklah sama. Tantangan sangat berbeda. Tantangan menjadi Menteri BUMN jauh lebih berat dibandingkan dengan mengelola perusahaan karena ekosistemnya sangat berbeda.
Hal ini secara lugas diungkapkan oleh Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani. Ia mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah berat yang akan dihadapi Erick dalam mengelola BUMN. Tantangan pertama adalah bagaimana Erick menghadapi politisi dan pemburu rente.
"Tantangannya akan berhadapan dengan politisi dan pemburu rente yang akan banyak kehilangan," ujar Aviliani dalam diskusi online Kabinet Menteri Ekonomi Jilid II: Tantangan dan Harapan, Sabtu (26/10/2019).
Selain itu, tantangan berikut yang akan dihadapi Menteri BUMN, kata Aviliani, adalah menangani beberapa perusahaan BUMN yang saat ini masih mengalami kerugian dan memiliki utang besar. Ia mengambil contoh Garuda Indonesia, Asuransi Jiwasraya dan Krakatau Steel.
"PR Kementerian BUMN mempunyai PR yang sangat berat, karena banyaknya BUMN yang masih rugi, masalah utang BUMN yang terus naik. Holding BUMN dan beberapa masalah BUMN seperti Garuda, Asuransi Jiwasraya, Krakatau Steel," imbuh Aviliani.
TAG#Kementerian BUMN, #Erick Thohir
198735136
KOMENTAR