Investasi Energi Baru dan Terbarukan 2018 Gagal Penuhi Target

Sifi Masdi

Tuesday, 08-01-2019 | 18:55 pm

MDN
Ilustrasi energi  terbarukan [ist]

Jakarta, Inako

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan investasi di sektor itu pada 2018 mencapai US$ 1,6 miliar. 

Nilai itu lebih rendah ketimbang target yang ditetapkan sepanjang tahun, yakni US$ 2,01 miliar. Itu artinya, realisasi investasi sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi pada tahun lalu hanya terpenuhi 79,6%.

"2018 itu kan dulu yang tentukan pak wamen ESDM (Arcandra Tahar), agak ambisius tapi Alhamdulillah bisa capai US$ 1,6 miliar. Investasi energi kan tidak serta merta langsung ada, tapi butuh perencanaan, butuh waktu tahunan," kata Dirjen EBTKE ESDM Rida Mulyana di kantornya, Selasa (8/1/2019).

Memerinci lebih jauh, ia menyebutkan, untuk capaian investasi di sektor panas bumi tercatat sebesar 105%. Kemudian untuk sektor bioenergi mendekati 101%. Sedangkan aneka EBT, Rida mengakui belum maksimal.

Kendati demikian, Rida menegaskan, investasi di sektor EBTKE tetap berjalan. Bahkan, kebanyakan investasi datang dari luar negeri.

"Kita tidak mandek, artinya masih ada investasi yang masuk, kebanyakan yang datang dari luar negeri," katanya.

Tahun ini, ESDM menurunkan target investasi di EBTKE dari target di 2018, dari US$ 2,01 miliar menjadi US$ 1,79 miliar. Ia menuturkan terdapat penyesuaian target capaian investasi di 2019, yang dilakukan berdasarkan kajian RUPTL saat ini.

"Apa yang kami targetkan di 2019 itu lebih banyak dari RUPTL yang ada sekarang, kamk hitung semua dan comes up-nya itu US$ 1,79 miliar, jadi bukan diturunkan," ujar Rida. 



 

 

KOMENTAR