Iran Tolak Proposal Kesepakatan Nuklir AS Karena Dianggap Tidak Berimbang

Jakarta, Inakoran
Iran berencana untuk menolak usulan Amerika Serikat mengenai perjanjian nuklir, karena menganggapnya "tidak berimbang," kata seorang sumber diplomatik pada hari Senin, menyusul negosiasi yang dimulai pada bulan April.
Melansir Kyodonews, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah meminta Iran untuk menghentikan pengayaan uranium. Menteri Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Araghchi mengatakan pada hari Sabtu di platform media sosial X bahwa ia telah menerima melalui mediator Oman "unsur-unsur proposal AS yang akan ditanggapi dengan tepat" sesuai dengan kepentingan nasional Iran.
Sumber tersebut mengatakan kepada Kyodo News bahwa unsur-unsur tersebut "benar-benar berat sebelah" dan menguntungkan kepentingan AS dan Israel, serta mengecam usulan tersebut sebagai "tidak mungkin."
Trump, yang telah berjanji untuk menghalangi Iran memperoleh senjata nuklir, sedang mencari kesepakatan baru dengan Iran setelah menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian sebelumnya antara Iran dan enam negara besar pada tahun 2018, di mana Teheran setuju untuk mengekang kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.
Menteri Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Araghchi
Pejabat senior pemerintah AS dan Iran telah mengadakan lima putaran perundingan tidak langsung mengenai masalah nuklir sejak April tahun ini. Iran bersikeras bahwa kegiatan nuklirnya bertujuan damai.
Trump mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika perundingan gagal. Kedua belah pihak mengatakan negosiasi akan terus berlanjut, tetapi jadwal untuk putaran berikutnya belum ditetapkan, yang menunjukkan masih adanya perbedaan pendapat.
Israel dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selama pembicaraan telepon untuk tidak menyerang Iran, dengan mengklaim bahwa Washington hampir mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran.
TAG#Kesepakatan Nuklir, #Iran, #Amerika
199085374
KOMENTAR