Israel dengan 1000 Pesawat Tempur dan Kubah Besi yang Memukau dunia

JAKARTA, INAKORAN
Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) terdiri dari peralatan utama beserta peralatan pendukung yang menjadi suatu sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pertahanan sebuah negara.
Alat perang ada yang beroperasi di darat, laut dan udara. Kita mengintip seberapa kuat kemampuan pertahanan udara negara Israel yang dikagumi di dunia.
BACA:
Dr Connie Rahakundini Bakrie: Lawanlah Israel dengan Ekonomi dan Teknologi
Pertahanan udara Israel
Negara maju di dunia dengan alat perang canggih misalnya Tiongkok, Rusia, India, Perancis, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Turki dan Amerika Serikat. Dari deretan nama di atas tidak heran, mereka telah lama berdiri dan memiliki sumber daya manusia yang mereka miliki sejak dahulu kala.
Dalam konflik yang kembali pecah selama Mei 2021 di Timur Tengah, militer Israel mengungkapkan bahwa Hamas dan kelompok Palestina lainnya telah menembakkan lebih dari 1.500 roket.
Namun sebagian besar roket tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, yang dikenal sebagai Kubah Besi.
Iron Dome Israel: Kubah Besi penangkal hujan roket Hamas, apa kelebihan dan kelemahan sistem pertahanan itu?
Kubah Besi merupakan bagian dari sistem pertahanan rudal Israel yang berbiaya miliaran dolar
Pejabat Israel menyatakan sistem ini punya tingkat kesuksesan sekitar 90% dalam menghancurkan roket-roket musuh di udara, sebelum menjangkau wilayah-wilayah permukiman penduduk Israel yang jadi sasaran tembak.
Israel baru merdeka pada 1947. Lebih muda dua tahun dari NKRI merdeka 17 Agustus 1945. Namun alat perang udara mereka tidak kalah dengan negara yang sudah lama berdiri bahkan meninggalkan Indonesia.
Jumlah penduduk negara Israel pada kisaran 7.5 hingga 8 juta dengan luas 22. 145 km lebih kurang sama dengan jumlah penduduk DKI Jakarta. Luas Indonesia 1.905 juta km dan jumlah penduduknya mencapai 270 juta orang.
Apa bedanya?
Terutama pesawat tempur yang dimiliki negara tersebut
Israel memiliki 1.000 Pesawat Tempur dengan moto: Yang Terbaik - pergi ke Angkatan Udara
![]() |
Deretan F-15 Israeli |
Tahun 1948-1956
Perang Arab-Israel 1948, atau disebut juga sebagai "Perang Kemerdekaan". Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara Arab lainnya.
Israel bisa memenangkan peperangan ini dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum Palestina mengungsi dari daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab lainnya.
Menurut Connie Rahakundini, Analis Pertahanan dari Universitas Jenderal Ahmad Yani Bandung, Israel adalah pemenang Perang Enam Hari dengan negara-negara Arab, 5 – 10 Juni 1967, dengan segala konsekuensinya yang sudah diatur di dalam hukum internasional.
Dalam Perang Enam Hari, maka Yerusalem Timur sampai sekarang diduduki Israel, dimana ada Tembok Ratapan dan Masjid Al Aqsa, dan sampai sekarang masih menjadi pemicu potensial konflik dengan teroris Hamas dan teroris Jihad Islam Palestina.
Untuk meningkatkan pertahanan udara, Israel membeli pesawat tempur AVIA S-199s sebanyak 25 unit dan membeli SUPERMARINE SPITFIRE sebanyak 62 unit dari Negara Cekoslovakia.
![]() |
Avia S-199s (Pensiun) |
![]() |
Supermarine Spitfire (Pensiun) |
AVIA S-199s dan SUPERMARINE SPITFIRE adalah Pesawat tempur Pertama yang digunakan oleh Angkatan Udara Israel.
Tahun 1956-1969
Pada tahun 1956-1969. Negara Amerika Serikat turut membantu Israel. Tonggak sejarahnya. Amerika Serikat untuk pertama kalinya menjual teknologi militer perdana berupa pesawat tempur kepada Israel berupa F-4 PHANTOM dan P-51D MUSTANG.
![]() |
Phantom (Pensiun) |
![]() |
Mustang (Pensiun) |
Jet canggih Legenda Asal Amerika Serikat ini digunakan oleh Israel untuk menghancurkan 425 Pesawat tempur milik Liga Arab.
Tahun 1969-1973
Perang Yom Kippur, dikenal juga dengan nama Perang Ramadan atau Perang Oktober adalah perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober 1973 antara negara Israel melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Perang ini berakhir dengan kekalahan negara-negara Arab.
Israel membeli Jet A-4 SKYHAWK dari Amerika Serikat dan juga membeli Pesawat tempur baru dari Perancis DASSAULT MIRAGE IIIC.
![]() |
Mirage IIIC (Pensiun) |
![]() |
A-4 Skyhawk (Pensiun) |
Israel membeli A-4 SKYHAWK dan DASSAULT MIRAGE IIIC.
Tahun 1973-2015
Pada tahun 1973 adalah titik balik bagi negara Israel.
Israel memperkuat dirinya dengan F-15 EAGLE sebanyak 83 Unit dan F-16 FALCON FIGHTING sebanyak 343 Unit. Ke-2 jet ini adalah yang paling canggih dibeli dari Amerika Serikat.
Israel mulai membangun Industri pertahanan sendiri (IAI) dengan menciptakan pesawat tempur sendiri dari hasil copy paste Jet milik Perancis DASSAULT MIRAGE 5.
Yaitu menciptakan 3 Jenis Jet tempur Fighter dalam negeri yang disebut NESHER hingga sebanyak 61 Unit, Lalu ada juga LAVI yang kemampuannya sama seperti F-16 Amerika Serikat.
Tapi Israel lebih menyukai jet dalam negeri yang disebut KFIR berjumlah 220 Unit. Dan juga Pesawat drone yang diperkirakan mencapai 1.000 Unit.
Sejak 2015 pertahanan udara Israel menjadi sangat kuat hingga kini.
![]() |
F-15 EAGLE |
![]() |
KFIR. Pesawat Buatan Dalam Negeri Israel |
![]() |
F-16 FALCON FIGHTING |
Dengan Jumlah F-15 EAGLE sebanyak 83 unit, F-16 sebanyak 343 Unit, KFIR sebanyak 220 Unit. (Upgrade terbaru KFIR Block 60) dan Pesawat Robot drone sebanyak 1.000 unit . Maka Israel ini adalah salah satu negara pemilik jet-jet tempur terbanyak didunia.
Tahun 2018
Dilansir dari Reuters.com : Israel diketahui telah menyetujui untuk memiliki 19 Pesawat tempur yang lebih canggih dengan kemampuan siluman. Yaitu F-35 LIGHTINING STEAHLTY.
Diprediksi untuk Armada F-35 dari Amerika Serikat ini akan datang untuk memperkuat Israel pada tahun 2018.
Pertahanan udara Israel semakin disegani ditambah dengan peran kubah besi pada perang Mei 2021.
**)Diolah dari berbagai sumber
KOMENTAR