Isu Reshuffle Mencuat Usai Presiden Jokowi Panggil Hary Tanoe ke Istana

<
Jakarta, Inakoran.com
Isu pergantian kabinet di pemerintahan Presiden Joko Widodo kembali meccuat usai Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dipanggil ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada 16 Mei 2023.
Hary Tanoe disibut-sebut ditawari menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), yang saat ini dijabat oleh Sekjen Partai NasDem, Johny G. Plate.
BACA JUGA: PDIP Klaim Ganjar Pemberani, Singgung Tolak Kedatangan Timnas Israel
Dalam pernyataannya usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, Hary Tanoe langsung membantah bahwa dirinya ditawari posisi menteri.
Bos MNC Grup itu mengaku, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam dirinya dengan Presiden Jokowi, tidak ada pembahasan soal reshuffle kabinet atau tawan untuk menjadi menteri.
Isu reshuffle kebinet memang terus memanas sejak Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024. NasDem disebut-sebut tidak memberitahu Jokowi soal keputusan tersebut, padahal partai besutan Surya Paloh itu masih berada di pemerintahan.
Keputusan nekad NasDem disinyalir membuat Jokowi kecewa. Tiga pos kementerian yang dipegang NasDem, termasuk Kominfo disebut-sebut terancam. Tiga menteri NasDem berpeluang besar ditendang.
Sempat mereda, isu ini kembali mencuat usai dipanggilnya Hary Tanoe ke Istana. Apalagi sebelumnya Jokowi tidak mengundang NasDem ke pertemuan yang dihadiri oleh para ketum partai politik pendukung pemerintahannya.
Setelahnya, Paloh mengaku bahwa hubungannya dengan Jokowi memang sedang renggang.
KOMENTAR