Jasa Marga Kebut Bangun Elevated di Tol Jakarta-Cikampek

Sifi Masdi

Friday, 18-01-2019 | 17:45 pm

MDN
Proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek [ist]

Jakarta, Inako

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mengebut pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Sebab, saat ini progres kontruksi baru mencapai 62,5%.

Padahal, jalan layang ini ditargetkan setidaknya rampung 90% saat momentum mudik Lebaran 2019 sehingga bisa dioperasikan secara fungsional. Karena itu, pihaknya bersama kontraktor bakal menerapkan 'total football'.

"Ada macam-macam [strategi], pertama jelas nambah sumber daya. Kemudian juga nambah window time. Tentu dipilih window timenya seperti apa," kata Direktur Utama JJC, Djoko Dwijono, di lokasi proyek Jalan Tol Japek II Elevated (KM 25 Arah Bandung), Kamis (17/1/2019).

Dia lantas membeberkan alasan progres kontruksi masih jauh dari target. Menurutnya, jalur Jakarta-Cikampek merupakan tol istimewa karena berada di lautan kendaraan.

"Ini kan butuh kehati-hatian. Selanjutnya, ini dilakukan di proyek jalan tol yang ada banyak proyek lainnya. Proyek besar itu semua harus disinkronkan, itu tantangan kami. Kemudian waktunya memang 2 tahun ini termasuk cepat," paparnya.

Terkait penambahan sumber daya, dikatakan akan ada tambahan pekerja dan peralatan. Sejalan dengan itu, ongkos pekerjaan juga bertambah karena kebutuhan sumber daya yang juga meningkatkan.

"Memang ada konsekuensi tersebut, diatur oleh teman-teman kontraktor. Mudah-mudahan industri kita, semua pihak bisa mendukung kegiatan ini karena kalau kelamaan nanti tambah parah pemakai jalannya. Dukungan kita dapat dari Kemenhub, BPJT, Bina Marga, semua berusaha mendukung," jelasnya.

Sementara itu, terkait penambahan window time, dia memastikan tambahan waktu pekerjaan tidak akan memperparah kemacetan di Tol Japek existing. Karena itu, Djoko masih berkoordinasi dengan Kemenhub.

"Pada saat tertentu, ada beberapa kriteria pekerjaan yang bisa dilakukan di luar window time, misalnya mau memasang di atas sebentar, itu bisa siang. Minta izin, nanti bisa ditutup. Jadi bisa buka-tutup gitu, on-off. Untuk pekerjaan besar kan enggak bisa on-off, makanya dikerjakan malam," pungkasnya.

KOMENTAR