JK: Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Diapresiasi Luar Negeri, Dipandang Negatif Dalam Negeri

“Ekonomi indonesia banyak dipandang positif oleh luar negeri. Tetapi banyak dipandang negatif di dalam negeri. Pertumbuhan 5% adalah tingkat yang bagus,” pungkas Wakil Presdiden Jusuf Kalla.
Jakarta, Inako
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menilai perekonomian Indonesia saat ini sudah dikelola dengan sangat baik oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, beserta anggota kabinet lainnya. Karena itu, IMF tidak merasa perlu memberikan pinjaman kepada Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini 5 persen, atas pencapian itu diapresiasi oleh kalangan luar negeri walaupun dipandang negatif di dalam negeri.
Demikian pandangan disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato dalam acara peluncuran CNBC Indonesia di The Trans Resort Bali, Rabu (10/10). Namun, Kalla buru-buru menukas, kritik tetap diperlukan dalam kondisi sekarang.
Dia juga mencontohkan nilai tukar rupiah tidak sepenuhnya negatif terutama bagi warga dan pengusaha yang tinggal di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
“Nilai tukar, Rp15.000/US$ bikin yang di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra bergembira (karena banyak memiliki komoditas ekspor) Sebenarnya balance. perekonomian kita,” tutur Kalla.
Namun, dia menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam keadaan perekonomian sekarang.
“Satu dua hari ada kebijakan baru yang baik dalam menanggapi keadaan yang ada. Tentu defisit anggaran, current account, hanya bisa diperbaiki dengan transaksi dagang yang baik,” katanya.
Sementara Lagarde Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) mengatakan Indonesia tidak perlu pinjam uang dari IMF karena dirinya menilai perekonomian Indonesia sehat.
“Pinjaman dari IMF bukan pilihan karena ekonomi Indonesia tidak membutuhkannya,” kata Lagarde saat mengunjungi Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (8/10).
Penegasan serupa disampaikan oleh Sri Mulyani saat konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Senin sore. Menurut dia, Indonesia tidak akan berutang kepada IMF karena pinjaman lembaga keuangan internasional tersebut hanya diberikan untuk negara yang tengah mengalami krisis neraca pembayaran.
TAG#IMF-WB2018, #Bali
198734650
KOMENTAR