Jubir Gedung Putih Akui Ditanya Terkait Intervensi Rusia dalam Pilpres AS

Washington DC, Inako
Sekretaris Pers yang juga juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengakui dirinya telah ditanyai oleh penyidik pada kantor Penasihat Khusus Robert Mueller. Hal itu menjadi bagian dari penyelidikan dugaan keterkaitan antara tim kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Rusia.
Diketahui bahwa Mueller hingga kini masih terus menyelidiki dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS tahun 2016 yang dimenangkan oleh Trump.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (16/2/2019), pengakuan Sanders soal ditanya penyidik kantor Mueller itu pertama kali dilaporkan oleh CNN pada Jumat (15/2) waktu setempat.
"Presiden mendorong saya, sama seperti yang dia lakukan terhadap semua orang dalam pemerintahan, untuk bekerja sama secara penuh dengan Penasihat Khusus. Saya senang untuk secara sukarela duduk bersama mereka (penyidik-red)," ucap Sanders kepada CNN.
Tidak disebut lebih lanjut oleh Sanders soal kapan dia ditanyai penyidik kantor Mueller. Namun laporan menyebut wanita berusia 36 tahun itu ditanyai pada waktu bersamaan saat penyidik kantor Mueller menanyai John Kelly, yang menjabat Kepala Staf Gedung Putih sebelum mundur pada Desember 2018.
Diketahui bahwa Sanders mulai menjabat sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih sejak Juli 2017. Sebelumnya dia bergabung tim kampanye Trump dalam pilpres 2016 sebagai salah satu penasihat.
Badan-badan intelijen AS menyatakan Rusia mencampuri pilpres tahun 2016 dalam upaya menguntungkan Trump dan merugikan rivalnya, Hillary Clinton, capres dari Partai Demokrat.
Mueller sebagai Penasihat Khusus menghabiskan waktu 20 bulan terakhir untuk menyelidiki dugaan intervensi Rusia dalam pilpres 2016 dan dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia. Semakin lama penyelidikan Mueller itu semakin memfokuskan pada Trump dan orang-orang dekatnya.
Terlebih diketahui bahwa Mueller juga menyelidiki dugaan yang menyebut Trump berupaya menghalang-halangi penyelidikan kasus ini.
Otoritas Rusia sendiri telah berulang kali menyangkal melakukan intervensi dalam pilpres AS. Sedangkan Trump yang kerap menyebut penyelidikan kantor Mueller sebagai 'witch hunt', telah membantah semua tuduhan.
TAG#Amerika Serikat, #Intervensi Rusia, #Gedung Putih, #Pilpres AS
198734526
KOMENTAR