Kanada Bergabung Dengan Sejumlah Negara Memboikot Olimpiade Beijing

Jakarta, Inako

Pemerintah Kanada, Rabu, mengatakan tidak akan mengirim pejabat pemerintah ke Olimpiade Beijing tahun depan. Kanada bergabung dengan Amerika Serikat dan lainnya dalam boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin atas catatan hak asasi manusia China.

Pengumuman itu muncul setelah Australia dan Inggris mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka juga akan terlibat dalam boikot diplomatik, mengikuti jejak AS.

Sebelumnya, presiden AS Joe Biden membuat langkah negaranya resmi pada hari Senin, mengutip dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang di barat jauh China.

"Kami sangat prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia yang berulang kali dilakukan oleh pemerintah China," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dalam konferensi pers, dilansir dari kyodonews, Kamis (9/12).

"Itulah sebabnya kami mengumumkan hari ini bahwa kami tidak akan mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade Beijing atau Paralimpiade musim dingin ini," katanya.

Trudeau mengatakan, atlet Kanada akan tetap didukung untuk berpartisipasi dalam Olimpiade jika mereka mau.

Pemerintahan Biden telah memperjelas niatnya untuk tidak mengirim perwakilan diplomatik ke Olimpiade Beijing, sambil mempertahankan bahwa mereka akan membiarkan sekutu membuat keputusan sendiri mengenai masalah tersebut.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat serta beberapa sekutu AS telah tegang karena meningkatnya ketegasan Beijing di kawasan Indo-Pasifik, di antara masalah lainnya.

Menyusul pengumuman Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Selasa bahwa dia akan membuat keputusan mengenai masalah tersebut dengan mempertimbangkan kepentingan nasional negaranya, menunjukkan dilema yang dihadapi Tokyo atas masalah tersebut. Ia harus memilih apakah akan berpihak pada sekutu utama atau mengambil pendekatan yang berbeda mengingat dukungan China untuk mengadakan Olimpiade Tokyo di tengah pandemi virus corona.