Kasar, Donald Trump Sebut Imigran Ilegal Meksiko di Ohio, Binatang

Binsar

Wednesday, 20-03-2024 | 08:46 am

MDN
Donald Trump sebut imigran ilegal Meksiko di Ohio, binatang [ist]

 

Jakarta, Inakoran

 

Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump menyebut para imigran ilegal Meksiko di Ohio sebagai “binatang”. Hal itu disampaikan Trump saat berpidato di Ohio, beberapa saat lalu. Sebutan tersebut dinilai sebagai ungkapan sikap calon presiden dari Partai Republik terhadap masalah imigrasi di negara itu.

 

Melansir Kyodonews, mantan presiden Amerika Serikat ini menegaskan bahwa beberapa penjahat, terutama dari geng MS-13, yang melintasi perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko bukanlah manusia.

 

Pandangan ini telah ia ungkapkan sejak kampanye tahun 2016, ketika ia menyebut imigran kriminal Meksiko sebagai “pemerkosa,” dan sikap ini semakin mengeras selama bertahun-tahun di Gedung Putih ketika ia berusaha untuk terus mendorong pembangunan tembok perbatasan kedua negara.

 

“Kalau saya punya penjara yang penuh dengan MS-13 dan macam-macam orang, yang harus mereka urus selama 50 tahun ke depan, anak muda, mereka dipenjara bertahun-tahun… Saya tidak tahu apakah Anda bisa menyebut mereka manusia," kata Trump pada rapat umum tersebut.

 

 

"Saya rasa dalam beberapa kasus mereka bukanlah manusia. Mereka adalah binatang, namun saya tidak bisa mengatakan hal tersebut karena kelompok sayap kiri radikal mengatakan hal tersebut adalah hal yang buruk untuk dikatakan," tandas Trump.

 

Bahasa dan kebijakan ini selalu diterima dengan baik oleh kelompok Make America Great Again, yang percaya bahwa dia mengatakan apa yang dipikirkan semua orang tetapi tidak ada yang mau melakukannya karena takut "dibatalkan", meskipun Pemilihan Presiden terakhir pada tahun 2020 menunjukkan lebih dari setengah orang Amerika tidak setuju.

 

Pada bagian lain pidatonya, Trump mengkritik apa yang dianggapnya sebagai rencana Tiongkok untuk memproduksi kendaraan di Meksiko dan menjualnya ke Amerika dalam sebuah konspirasi besar yang menggabungkan dua target politiknya ke dalam serangan yang sama.

 

“Mereka tidak akan bisa menjual mobil-mobil itu jika saya terpilih,” tambah Trump. “Sekarang, jika saya tidak terpilih, ini akan menjadi pertumpahan darah bagi semua orang, setidaknya itu akan menjadi pertumpahan darah bagi negara. Itu memang jumlah yang paling sedikit, tapi mereka tidak akan menjual mobil-mobil itu," sambung dia.

 

Biden tanggapi Trump

Partai Demokrat, yang akan bersaing melawan Partai Republik dalam kompetisi pemilu dua partai, menanggapinya dengan pernyataan yang menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengalahkannya dalam pemilu tersebut dan mereka bersikeras bahwa warga Amerika terus menolak ekstremismenya.

 

 

Joe Biden dan tim kampanyenya juga telah menanggapi klaim terhadap saingannya di bulan November, yang telah ia kalahkan satu kali. Presiden Biden merujuk pada serangan tahun 2021 di Washington DC dengan mengatakan Trump ingin serangan terhadap gedung DPR terulang kembali.

 

“Dia menginginkan tanggal 6 Januari lagi,” kata tim kampanye Biden. “Tetapi rakyat Amerika akan memberinya kekalahan lagi dalam pemilu bulan November ini karena mereka terus menolak ekstremismenya, ketertarikannya pada kekerasan, dan kehausannya akan balas dendam,” tegas tim Biden.

KOMENTAR