Kasus Langka, Wanita Ini Menderita Alergi Gravitasi

Jakarta, Inakoran
Seorang Wanita asal Bangor, negara bagian Maine, Amerika Serikat menderita kasus langka yakni alergi gravitasi. Kondisi ditandai dengan peningkatan detak jantung yang tidak normal saat duduk atau berdiri.
Karena gangguan itu, wanita bernama Lyndsi Johnson berusia 28 itu, terpaksa menghabiskan waktu 23 jam setiap hari, berada di tempat tidur.
Bukan hanya itu, ia juga sering mengalami pingsan hingga 10 kali sehari dan tidak bisa berdiri lebih dari tiga menit.
Pada bulan Febrauri 2022, Johnson didiagnosis menderita sindrom Postural Tachycardia, atau PoTS. Dia mulai menderita sakit perut dan punggung pada Oktober 2015 ketika dia bekerja di angkatan laut di luar negeri.
Gejalanya berangsur-angsur memburuk tetapi dokter tidak dapat memahami apa yang salah.
Pada Mei 2018, Johson diberhentikan secara medis dari militer karena penyakitnya. Enam bulan kemudian, dia mulai mengalami sakit perut yang parah dan mulai muntah-muntah, tetapi dokter masih tidak dapat menemukan apa yang salah.
Ia menjalani tes kemiringan, pada Februari 2022. Tes itu mengukur detak jantung, tekanan darah, dan oksigen darah Anda dan secara resmi didiagnosis dengan PoTS.
Keseharian Johnson sangat bergantung pada suaminya James. Dia masih harus duduk bersila untuk menghentikan rasa sakitnya dan hanya bisa bangun untuk makan atau mandi.
TAG#gravitasi, #alergi, #alergi gravitasi
190215578

KOMENTAR