Keluarga Tahir Luncurkan Klaster 4 Sentul Alaya  untuk Incar Kelas Atas

Sifi Masdi

Thursday, 02-05-2019 | 17:11 pm

MDN
Perumahan Sentul Alaya [ist]

Bogor, Inako

Keluarga Tahir melalui PT Karya Bintang Gemilang (KBG), semakin agresif bermain di bisnis dan industri properti. Hal ini menyusul penjualan tiga klaster hunian tapak di Perumahan Sentul Alaya yang meraup penjualan lebih dari Rp 500 miliar.

Mereka percaya diri akan meluncurkan klaster keempat pada akhir Semester II-2019 dengan jumlah hunian 300 unit yang ditawarkan seharga mulai dari Rp 3 miliar ke atas.

"Klaster keempat ini menyasar segmen pasar lebih tinggi dari tiga klaster sebelumnya. Ini untuk kelas atas. Sebelumnya Allegro, Grandioso, dan Cadenza untuk kelas menengah atas," tutur Direktur Marketing KBG Syukurman Larosa kepada wartawan, Selasa (29/4/2019).

Syukurman mengatakan, konsumen yang meminati Sentul Alaya memiliki profil yang unik dan berbeda. Mereka, yang sebagian besar merupakan warga Jakarta, bukanlah investor yang sengaja membenamkan dananya dan mengharapkan keuntungan ganda.

Sebaliknya, konsumen perumahan seluas 34 hektar ini merupakan end user yang benar-benar mendiami rumahnya. Kendati hanya seminggu sekali, namun mereka menggunakannya sebagai tempat tinggal.

"Rumah di Sentul Alaya ini tidak hanya mereka jadikan aset sebagai instrumen investasi melainkan benar-benar didiami," sambung Syukurman. 

Selain itu, kebutuhan rumah akan tetap ada, meski krisis sekalipun, penjualan masih terus terjadi. 

"Konsumen memiliki dana, namun produk yang sesuai dengan kebutuhan tak ada. Jadi mereka menahannya. Nah, kami menyasar konsumen semacam ini," tambah dia.

Sentul Alaya merupakan karya perdana KBG yang akan dikembangkan sebanyak enam klaster. Sekitar 60 persen dari total luas area dialokasikan untuk ruang terbuka hijau.

KBG sendiri dirintis oleh Jonathan Tahir yang merupakan putera Dato Sri Tahir, pemilik dan pendiri Mayapada Group.  Sentul Alaya bisa dibilang sebagai kelanjutan bisnis properti keluarga ini setelah mereka membeli 3,35 miliar saham PT Sentul City Tbk (BKSL) awal Februari 2018 lalu, dengan harga crossing per saham Rp 350 atau di atas harga pasar. Total dana pembelian itu mencapai Rp 1,17 triliun. 

Melalui Jonathan, mereka menguasai 34 hektar lahan dari total rencana 100 hektar lahan di Sentul City, yang kemudian disulap jadi Sentul Alaya.     


 

KOMENTAR