Kematian Sarah, Publik Inggris Kecewa dengan Polisi yang Gagal Melindungi Perempuan di negara Itu

LONDON, INAKORAN
Publlik dan wanita Inggris berkumpul malam Minggu di tempat terakhir Sarah Everard, 33, berada sebelum ia ditemukan meninggal. Kematian Sarah diduga dibunuh oleh seorang polisi, seperti dilansir dari Reuters Minggu (14/3).
baca:
Petugas polisi Inggris diduga melakukan pembunuhan dalam kasus wanita hilang
Wanita Inggris berkumpul untuk mengenang rekan mereka yang diduga meninggal dibunuh oleh seorang polisi negera itu.
Namun demikian, kerumunan yang dilakukan oleh wanita Inggris dilarang polisi mengacu pada protokol kesehatan di negara itu. Bahkan terjadi bentrokan antara simpatisan Sarah dengan polisi hingga memborgol seorang wanita yang tidak mengindahkan perintah.
Kejadian itu direkam media sosial dan meluas ke seantero negeri tiada terbendung.
Hilangnya Sarah Everard, 33, saat dia berjalan pulang pada malam tanggal 3 Maret telah memicu kesedihan dan kekecewaan di Inggris atas kegagalan polisi dan masyarakat luas untuk menangani kekerasan terhadap perempuan.

Polisi telah menolak izin untuk berjaga (bekerumun) pada Sabtu malam di Clapham Common London, dekat tempat Everard terakhir terlihat hidup, mengutip peraturan yang dirancang untuk mencegah penyebaran virus corona.
Tetapi ratusan orang, kebanyakan wanita, berkumpul dengan damai di taman yang melanggar larangan untuk memberikan penghormatan kepada Everard sepanjang hari, termasuk Kate, Duchess of Cambridge dari Inggris.
Rekaman yang dibagikan di media sosial dari Sabtu malam menunjukkan puluhan petugas polisi berbaris ke kerumunan untuk meneriakkan "malu padamu", bentrokan terjadi, dan petugas menyeret wanita menjauh dari tempat kejadian.
Gambar petugas memborgol seorang wanita saat dia berbaring sambil berteriak di lantai dibagikan secara luas dan dikutuk di media sosial.
"Tadi malam orang-orang sangat, sangat kesal, ada banyak emosi, sangat dapat dimengerti, dan polisi, karena mereka secara operasional independen, harus menjelaskan hal itu kepada Menteri Dalam Negeri," kata menteri perlindungan Victoria Atkins kepada Sky Berita.
Menteri Dalam Negeri Priti Patel, menteri yang bertanggung jawab atas kepolisian, menggambarkan rekaman kejadian itu sebagai "menjengkelkan" dan mengatakan dia telah meminta laporan lengkap dari polisi tentang apa yang terjadi.
Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Helen Ball membela tindakan para petugas itu.
"Petugas di lapangan dihadapkan pada keputusan yang sangat sulit. Ratusan orang berkumpul bersama, menimbulkan risiko yang sangat nyata menularkan COVID-19 dengan mudah," katanya dalam sebuah pernyataan.
TAG#POLISI INGGRIS, #INGGRIS, #wanita inggris
198737213

KOMENTAR