Kementerian PUPR Tingkatkan Kualitas SDM Konstruksi Indonesia Melalui Indonesia Construction Project Management Manual For CPMer

Jakarta, Inako
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyambut baik terbitnya dokumen standard operasi dan prosedur manajemen proyek konstruksi (Construction Project Management/CPM) dari Construction Management Association of Korea (CMAK) yang bekerjasama dengan Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) pada Senin (16/12) di Ruang Kementerian PUPR. IAMPI dengan CMAK telah bekerja sama menyusun standar operasi dan prosedur manajemen proyek konstruksi untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan tenaga ahli manajemen proyek konstruksi di Indonesia.
Dengan penerapan CPM keahlian konsultan nasional dapat ditingkatkan dari waktu kewaktu dengan adanya kesempatan pembangunan infrastruktur yang sangat masif. Kompetensi dan pengalaman konsultan nasional selama 40 tahun terakhir dapat dijadikan modal berupa riset dan kajian dari segala permasalahan teknik yang terjadi dan dapat di analisa serta di evaluasi secara teknik sehingga dapat dibuat kajian untuk menghasilkan pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Bina Konstruksi menyatakan bahwa dengan adanya transfer knowledge sistem dan prosedur yang dibuat oleh Ahli dari Korea dan Indonesia ini diharapkan terjadi percepatan peningkatan kualitas tenaga-tenaga ahli konstruksi di Indonesia khususnya bidang Manajemen proyek konstruksi sekaligus mengimplementasikan standar yang sudah ada di lapangan.
“Dengan demikian, pengetahuan sekaligus tanggung jawab konsultan CPM akan dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan baik pengguna jasa maupun penyedia jasa. Tidak hanya itu, dengan mengikuti sistem dan prosedur baku akan mengurangi bahkan menghilangkan risiko kecelakaan dan kegagalan lainnya”, ujar Syarif dalam rilisnya kepada Inakoran, di Kantor Kementerian PUPR, Senin (16/12/2019).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kasus kecelakaan, kegagalan konstruksi maupun kegagalan bangunan yang terjadi selama ini kurang dalam pendokumentasian maupun dilaporkan secara terbuka sehingga dapat menjadi sarana kasus pembelajaran bagi generasi berikutnya. Sehingga relatif kecelakaan dan kegagalan konstruksi terjadi secara berulang dengan sebab dan akibat yang hampir sama, yaitu kurang teliti, kurang disiplin, kurang pengawasan, kecerobohan, terjadi kealpaan dalam prosedur dan komunikasi yang tidak lancar antar pemangku kepentingan.
Untuk itulah, dilakukan penyerapan ilmu dan prosedur yang telah ada di negara lain, salah satunya Korea. Secara historis memang diakui secara internasional bahwa 30 tahun terakhir industri konstruksi Korea berkembang pesat dan dapat memenangkan persaingan, termasuk dalam bidang Manajemen Proyek Konstruksi.
Upaya peningkatan kualitas tenaga ahli konstruksi ini sejalan dengan arahan Presiden RI, dimana fokus pembangunan periode 2019-2024 adalah Pembangunan SDM. Diharapkan pada masanya kontraktor maupun konsultan Korea dapat memanfaatkan tenaga ahli konstruksi dari Indonesia yang relatip sudah mempunyai system dan prosedur baku yang sama.dibidang CPM. Kerjasama ini masih dapat dilanjutkan dengan melakukan riset berikutnya dengan menangani proyek konstruksi secara bersama dengan melibatkan tenaga ahli Korea dan diukur tingkat keberhasilan dari sisi mutu, biaya dan waktu.
TAG#Kementerian PUPR, #Infrastruktur
198743129
KOMENTAR