Kepada Siapa Warga Minta Tolong? Anggota Densus 88 Diduga Sebagai Pembunuh Supir Taksi Online Yang Terjerat Pinjol

JAKARTA, INAKORAN
Anggota Densus88, Bripda HS yang diduga tega membunuh orang kecil pada subuh di Depok yang tengah bertarung mati hidup mengais rejeki di tengah gemerlap kota Metropolitan Jakarta, dinilai publik sangat kejam.
Jakarta yang tidak pernah tidur memanggil banyak orang mengais rejeki siang dan malam, menahan lapar dan haus ditengah kegelimangan fasiltas kota metropolitan yang serba mewah. Sebagian orang rela bekerja malam hari sekedar bertahan hidup menafakahi keluarga.
Polisi yang dikenal sebagai pengayom warga masyarakat termasuk korban Sony Rizal Taihitu(59) supir yang diduga dibunuh keji oleh Anggota Densus 88 mengancam warga pada sudut kota. Kepada siapa lagi warga meminta tolong, jika benar Angggota Densus 88 sebagai pembunuh?
Jika sebelumnya banyak warga negara ini teriak histeris oleh ancaman penagih pinjaman online yang menakutkan. Kini pemilik hutang membunuh warga negara oleh cengkraman pinjaman berbasis digital atau dikenal pinjaman online(PINJOL).
Sementara Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menilai kasus pembunuhan sopir taksi online mengejutkan, karena diduga melibatkan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Densus 88.
“Kita mencatat memang ada kejahatan-kejahatan yang dilakukan oknum aparat, tapi hampir tidak pernah terdengar kejahatan dilakukan Densus,” kata Adrianus, Rabu, 8 Februri 2023.
Adrianus menuturkan ada beberapa cara dalam melihat pembunuhan ini mengejutkan karena melibatkan anggota Densus 88.
Pertama, jumlah anggota Densus 88 sedikit, yakni sekitar 2000-an. Hal ini membuat personel mereka bisa lebih terjaga dari sisi perilaku dibandingkan dengan anggota satuan Polri lain yang mencapai 300 ribuan.
Kedua, kata Adrianus, integritas dari anggota Densus 88 biasanya dijaga baik. Ia merasa ikatan antarsesama anggota sangat kuat, memiliki integritas, dan semangat nasionalisme yang tinggi. “Sehingga kalau misalnya ada yang macam-macam lalu langsung segera ketahuan, dibantu, dan tidak kemudian menjadi fatal,” tutur Adrianus.
Ketiga, menurut Adrianus, rata-rata kesejahteraan anggota Densus 88 lebih baik atau ada semacam pengecualian sebagai personel satuan yang memiliki pola kerja berbeda. “Terkait poin satu, dua, dan tiga, maka memang mengejutkan bahwa itu dilakukan oleh anggota Densus,” tuturnya.
Adrianus menyayangkan pula sikap Polri yang tak cepat mengeluarkan pelaku. Padahal mereka mengakui jika Bripda HS kerap bermasalah sebelum kasus pembunuhan ini. “Bukankah anggota yang bermasalah mustinya buru-buru dikeluarkan saja, gitu kan? jangan punya akses pada Densus, dan punya akses data-data sensitive yang diberikan oleh Densus,” tuturnya.
TAG#DENSUS 88 PEMBUNUH, #PINJOL, #HUTANG PINJOL, #polri
198733331
KOMENTAR