Kepala Perum Bulog Sulteng: Jatah Beras Untuk Korban Yang Meninggal Karena Bencana Alam Tetap Diberikan

Palu, Inako –
Kepala Perum Bulog Sulawesi Tengah, Khozin memastikan jatah beras untuk keluarga miskin tetap diberikan meskipun yang bersangkutan telah meninggal dunia karena bencana alam gempa yang menghantam daerah itu bulan lalu.
"Meski diduga kuat ada warga penerima pangan bersubsidi dari pemerintah di tiga daerah, yakni Kota Palu, Donggala dan Sigi meninggal dunia akibat bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018, jatah rastra tidak berkurang," katanya di Palu, Rabu.
Ia mengatakan tugas Bulog adalah menyediakan dan menyalurkan beras kepada masyarakat sampai di titik distribusi yang telah disepakati dengan pihak kecamatan, kelurahan/desa.
Penyaluran rastra di Sulteng, menurut Khozin, termasuk di daerah-daerah terdampak bencana alam, kecuali untuk Kota Palu, berjalan lancar. Penyalurannya sesuai dengan mekanisme yang telah diatur.
"Bulog baru akan menyalurkannya jika sudah ada surat permohonan alokasi penyaluran dari dinas sosial di masing-masing kabupaten/kota," katanya.
Tetapi, kata dia, khusus untuk Kota Palu, Bulog tidak lagi menyalurkan terhitung mulai Oktober 2018. Para penerima rastra di Kota Palu sejak Oktober 2018 telah menggunakan kartu/voucher yang dikeluarkan Kementerian Sosial.
"Otomatis yang bertanggung jawab adalah instansi tehnis. Bulog tidak lagi mengurus atau menyalurkan beras untuk warga miskin di Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.
Ia mengatakan Bulog sekarang ini hanya melayani penyaluran rastra untuk warga miskin yang tersebar di seluruh kabupaten di Sulteng. Berarti hanya 12 kabupaten di Sulteng yang masih tetap mendapatkan jatah rastra dan disalurkan oleh Perum Bulog.
Khususnya Kabupaten Sigi, kata Khozin, Bulog sementara menyalurkan jatah rastra tiga bulan sekaligus (Okober s/d Desember 2018).
Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi, tinggal empat kecamatan yang belum disalurkan jatah rastra yakni Kecamatan Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikroro dan Lindu. Sementara wilayah yang masih sedang proses penyauran adalah Kecamatan Sigibiromaru.
"Mudah-mudahan pekan jatah rastra di empat kecamatan tersebut sudah bisa terealisasi mengingat warga sangat membutuhkannya," ujar Khizin.
Menjawab pertanyaan soal jatah rastra untuk warga yang meninggal dunia, Khozin mengatakan soal warga yang meninggal akibat bencana alam, jatahnya tetap diberikan oleh Bulog. Bulog menyalurkan jatah rastra sesuai data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Menurut dia, yang mengetahui dan menetukan jatah beras mereka yang meninggal itu sepenuhnya diserahkan kepada pihak desa dan petugas tenaga sosial kecamatan (TSK) yang mendampingi pendistribusian rastra di setiap wilayah.
"Nanti mereka yang akan mengaturnya. Begitu pula dengan warga yang jatuh miskin karena dampak bencana alam. Yang berhak mendata mereka agar bisa menerima bantuan pangan subsidi tersebut adalah pihak kecamatan dan desa dan petugas TSK setempat.
TAG#jatah beras, #keluarga miskin, #Palu, #donggala, #sigi, #Sulteng, #Bulog Sulteng, #jatah beras diberikan
190234150
KOMENTAR