Kerugian Negara Rp 116 miliar, Korupsi Masjid Sriwijaya, Alex Noerdin diduga Menerima jatah

JAKARTA, INAKORAN
Dana sebesar Rp 2,4 miliar diduga masuk kantong Alex Nurdin, mantan Gubernur Sumatera Selatan, dari korupsi pembangunan rumah ibadah Masjid Raya Sriwijaya Palembang di atas lahan seluas 20 Ha.
Nama Alex Nurdin, terungkap dalam sidang perdana empat terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Palembang yang merugikan negara Rp116 miliar di Pengadilan Tipikor Palembang, Selasa (27/7).
baca:
Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Sumsel Naimullah mengatakan, nama Alex Noerdin muncul dalam dakwaan berdasarkan hasil keterangan penyidik yang dilimpahkan ke pengadilan.
Alex Noerdin sesuai uraian dakwaan yang dibacakan. Ini kan berdasarkan fakta di lapangan ada aliran dana ke mantan Gubernur Sumsel Rp2,4 miliar," ujar Naimullah.
Dalam surat dakwaan, diketahui terdapat pencairan uang muka pembayaran sebesar Rp48,299 miliar kepada PT Brantas Abipraya dan PT Yodya Karya yang memenangkan tender pembangunan masjid tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp5 miliar diambil oleh terdakwa Dwi Kridayani yang merupakan Kerjasama Operasional (KSO) PT Brantas Abipraya-PT Yodya Karya.
Dana Rp5 miliar tersebut disebut akan digunakan untuk operasional proyek padahal kenyataannya diberikan kepada terdakwa Syarifudin MS yang merupakan PNS Dinas Perhubungan Kabupaten Ogan Ilir yang juga sebagai Ketua Panitia Lelang Pembangunan sebesar Rp1,049 miliar, Rp2,4 miliar diberikan kepada Alex Noerdin dan sewa helikopter yang digunakan Alex Rp300 juta. Sementara mantan Ketua Panitia Pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang 2015-2018, Eddy Hermanto, didakwa menerima suap Rp684 juta.
Kejati Sumsel memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini, termasuk Alex Noerdin dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie.
Jimly merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya, sementara Alex Noerdin menjabat sebagai Ketua Pembangunan sekaligus anggota Dewan Pembina Yayasan Wakaf Masjid Raya Sriwijaya saat mulai dibangun pada 2015 lalu
TAG#ALEX NURDIN, #masjid raya palembang, #KORUPSI, #APBD
190215230
KOMENTAR