Ketua DPRD DKI Sebut Kondisi Tanah Abang Masih Semrawut

Sifi Masdi

Tuesday, 13-11-2018 | 13:19 pm

MDN
PKL menjual dagangannya di trotoar Tanah Abang [ist]

Jakarta, Inako

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut presiden Joko Widodo tak berani membawa tamu ke Tanah Abang karena kumuh, macet dan banyak pedagang kaki lima (PKL).

Bagaimana kondisi sebenarnya? Saat ini, para pedagang sudah banyak membuka lapak mereka. Tak hanya di kios-kios, PKL juga menggelar dagangan mereka di trotoar. Trotoar yang kini ditempati PKL tanah abang di antaranya trotoar Jalan Kebon Jati. Trotoar di lokasi ini didominasi PKL yang menjual pakaian.

Selain itu PKL juga memenuhi trotoar Jalan Jati Baru. Para pedagang pakaian juga mendominasi trotoar ini. Keberadaan PKL itu membuat akses pejalan kaki terganggu. Dari sekitar 2,5 meter lebar trotoar, hanya sekitar 1 meter yang bisa dipakai untuk pejalan kaki.

Para PKL juga menempati lorong skybrigde yang berada dekat Stasiun Tanah Abang. Di lokasi ini mereka menggelar dagangannya di dekat alat-alat proyek.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) sebelumnya mengkritisi Pasar Tanah Abang yang masih semrawut di masa kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan. Pras bahkan menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau lagi membawa tamu ke kawasan tersebut.

"Pasar Tanah Abang adalah ikon Indonesia, UMKM ya, dan selalu Presiden membawa tamunya ke situ, sekarang Presiden nggak berani karena kekumuhan itu terjadi," ujar Pras saat rapat dengan Dinas UMKM di DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Prasetio mengatakan Jokowi juga khawatir dengan kemacetan di kawasan Tanah Abang. Dia meminta Dinas UMKM serius menangani kawasan Tanah Abang.

"Beliau (Jokowi) juga kalau masuk ke situ, akhirnya menghambat ke mana-mana dan kemacetan ada di mana-mana," sebut Pras.

 

KOMENTAR