Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Unpad Bandung Akui Sudah 20 Tahun Lakukan Pengujian Vaksin

Jakarta, Inako
Uji klinis tahap tiga terhadap vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac, China akan dimulai pada awal Agutus 2020. Dalam melakukan uji klinis ini, pemerintah menunjuk PT Bio Farma dengan melibatkan Universitas Padjadjaran, Bandung.
Namun, di luar dugaan uji klinis terhadap vaksin tersebut justru memunculkan sejumlah suara pro dan kontra. Tetapi sayangnya mereka yang kontra mendasarkan opini bukan mengacu pada bukti-bukti ilmiah, tetapi lebih kepada sentimen soal negara asal vaksin tersebut yakni China. Padahal sebelum melakukan uji klinis tahap tiga, China sudah melakukan uji klinis tahap satu dan tahap dua, baik terhadap hewan maupun terhadap manusia. Dan hasilnya positif.
Merespon suara sumbang seiring dengan kerja keras tim peneliti untuk melakukan uji klinis terhadap vaksin tersebut, Ketua tim riset uji klinis vaksin Covid-19 Unpad Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.M., mengatakan, Unpad sudah lebih dari 20 tahun melakukan penelitian dan pengujian mengenai vaksin. Atas dasar pengalaman ini, Bio Farma memercayakan Unpad ambil bagian dalam riset pengujian klinis vaksin Covid-19.
“Hampir semua vaksin di Puskesmas itu uji klinisnya kita (Unpad). Dan umumnya dipakai program Doktoral,” ujar Prof. Kusnandi saat menggelar jumpa pers dengan wartawan di gedung Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung dikutip dari www.unpad.ac.id, Rabu (22/7).
BACA JUGA: Update Virus Corona 23 Juli 2020: Positif 93.657 Kasus
Karena itu, Unpad melalui Fakultas Kedokteran sudah menyiapkan rencana kerja penelitian uji vaksin Covid-19 sesuai prosedur yang berlaku. Saat ini, rencana kerja penelitian tengah menunggu persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad. Rencananya, sebanyak 1.620 relawan di Kota Bandung akan menjadi subyek pengujian vaksin.
Menyinggung pro dan kontra terkait negara asal vaksin, Prof. Kusnandi menegaskan bahwa saat ini baru vaksin asal Tiongkok yang sudah siap dilakukan uji klinis tahap 3. Ia menyebut bahwa pengembangan vaksin Covid-19 memerlukan pengujian yang panjang.
BACA JUGA: Hasil Studi: Orang Lebih Mungkin Terkena COVID-19 di Rumah Daripada di Luar Rumah
“Kenapa pakai vaksin asal China? Karena baru China yang sudah melakukan penelitian hingga ke fase III. Kita harus cepat menggunakan vaksin ini karena kita sudah banyak korbannya,” jelas Prof. Kusnandi.
TAG#Vaksin, #Virus Corona, #Uji Klinis, #Universitas Padjajaran, #Kusnandi Rusmil, #Vaksi Virus Corona, #Covid-19
190215560

KOMENTAR