Komedian Jepang Ken Shimura Meninggal Karena Coronavirus

Tokyo, Inako

Komedian Jepang Ken Shimura, menjadi selebirit pertama Jepang yang meninggal setelah dirawat beberapa hari di sebuah rumah sakit akibat terinfeksi virus baru COVID-19.’

Kematiannya, Minggu (29/3) malam, waktu setempat, memicu kesedihan yang meluas di kalangan penggemar di seluruh dunia.

Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Penonton Asal Jepang Diusir Dari Stadion RB Leipzig

Dilansir Inakoran.com dari Reuters, Senin (30/3) siang WIB, dijelaskan bahwa Shimura (70), salah satu komedian paling terkenal di Jepang yang berkarir di awal tahun 1970-an, dilaporkan menjalani operasi kanker paru-paru pada 2016. Dia menderita demam dan masalah pernapasan pada 19 Maret dan dirawat di rumah sakit.

Shimura mendominasi adegan komedi televisi pada 1970-an dan 1980-an. Salah satu perannya yang paling terkenal adalah tuan feodal yang tampil dengan wajah dicat putih dengan alis hitam tebal.

Di media sosial, jutaan fans meratapi kematiannya, sambil menyoroti ancaman virus corona yang mengancam jutaan nyawa manusia di dunia saat ini.

“Sangat sedih. Mungkin buruk untuk mengatakan ini, tetapi saya berharap kematiannya membantu orang Jepang, yang masih belum menganggap serius virus ini, mulai mengubah sikap mereka," tulis seorang di Twitternya.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Virus Corona, Jepang Hentikan Aktivitas di Sekolah Hingga Akhir Maret

Bukan hanya para fans, juru bicara pemerintah, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, juga mengungkapkan belasungkawa atas kematian comedian terkenal Jepang itu.

"Saya berdoa agar jiwanya tenang tetapi ingin mengatakan di atas ini bahwa kita berada pada periode yang sangat kritis dan perlu melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran penyakit ini," katanya dalam sebuah konferensi pers.

Terkait wabah corona, Jepang pada hari Minggu (29/3) mengkonfirmasi, 68 kasus baru di Tokyo, Ini menajdi rekor tertinggi terjadi di ibukota.

Baca Juga: Pemerintah Kota Tokyo Desak Warganya Tinggal Di Rumah

Dengan demikian, total menjadi lebih dari 1.800 terinfeksi, dengan 55 kematian pada hari Minggu sore, tidak termasuk 712 kasus dan 10 kematian dari kapal pesiar yang merupakan tertambat di dekat Tokyo bulan lalu, seperti dilaporkan NHK.