Kubu Jokowi Buka Ruang Kerja Sama dengan Demokrat dan PAN

Jakarta, Inako
Sekjen NasDem Johnny G Plate menanggapi isu bergabungnya PAN dan Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia mengatakan KIK tengah mempertimbangkan hal tersebut.
"Itu rahasia internal kami dengan presiden nanti. Kami akan menjawab itu dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional. Tergantung, apa yang diberikan. Tergantung itu," kata Johnny di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2019).
Johnny kemudian berbicara soal susunan kabinet Jokowi di periode kedua. Ia mengatakan KIK mendorong kabinet yang berisikan para ahli.
"Untuk portofolio kabinet kan kita ingin kabinet yang ya, kita sebut saja ahli ya. Kompeten, yang bisa membangun koordinasi yang kuat. Itu kan sangat tergantung siapa orangnya. Kalau orangnya nggak bener ya, jangan," sebut dia.
Ia menegaskan KIK selalu membuka ruang kerja sama politik kepada siapapun. Menurut Johnny, membangun bangsa harus dilakukan bersama-sama.
"Saya kan dari awal sudah bilang, kita membuka ruang kerja sama politik, apakah itu di dalam atau luar kabinet. Kami membangun kerja sama politik. Kalau di kabinet itu keputusan presiden, harus kita hormati. Jangan maksa-maksa presiden, jangan maksa program-programnya ke presiden. Karena programnya sudah jelas," tegas Johnny.
Isu bergabungnya PAN dan PD ke koalisi Jokowi muncul setelah Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan Jokowi beberapa waktu lalu di Istana Negara dalam kesempatan terpisah. Selain itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin juga sempat 'menggoda' PAN dan PD untuk bergabung.
Demokrat sendiri melakukan sederet manuver setelah pertemuan AHY-Jokowi. Manuver-manuver itu bikin panas hubungan Demokrat dan BPN Prabowo-Sandi.
Manuver itu di antaranya cuitan Andi Arief soal 'setan gundul' hingga perdebatan soal asal muasal klaim 'Prabowo menang 62%'. Hingga saat ini, Demokrat masih mempertanyakan klaim itu.
Sementara itu, Waketum PAN Bara Hasibuan sempat berbicara soal reposisi partai usai perbincangan Zulkifli dan Jokowi. Namun, hal itu dibantah Sekjen PAN Eddy Soeparno dengan mengatakan partai berlambang matahari putih itu setia bersama Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
TAG#Pilpres 2019, #NasDem, #Demokrat, #PAN, #Jokowi, #Kerja Sama
190232177
KOMENTAR