Luis Alvarez, Tim Penolong di Teror  9/11 Wafat Saat Perjuangkan Kompensasi

Sifi Masdi

Monday, 01-07-2019 | 16:54 pm

MDN
Luis Alvarez (tengah) [ist]

Washington, Inako

Luis Alvarez, 53 tahun, salah satu tim penolong dalam serangan teror 9/11 atau 11 September 2001, meninggal. Alvarez adalah mantan anggota penjinak bom di NYPD yang setelah kejadian serangan getol menyuarakan hak-hak korban selamat teror 9/11.

Dikutip dari mirror.co.uk, Minggu, 30 Juni 2019, Alvarez dalam tiga tahun terakhir berjuang melawan penyakit kanker usus besar. Dia terhitung sudah 69 kali menjalani kemotherapi. Pada akhir pekan lalu, dia dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dengan dikelilingi anggota keluarganya.

“Dia meninggal dengan tenang dan nyaman. Tolong ingatlah kata-katanya, yakni jagalah diri Anda sendiri dan orang lain. Dia adalah pahlawan kami,” tulis keluarga Alvarez.   

Alvarez muncul terakhir kali di hadapan publik pada awal Juni 2019 atau persis sebelum anggota Kongres Amerika Serikat berjanji akan konsisten memberikan jaminan perawatan kesehatan pada anggota tim keamanan yang ikut menolong dalam peristiwa teror 9/11. Alvarez dan mitranya John Steward sebelumnya mendesak anggota Kongres Amerika Serikat agar memperbaharui uang kompensasi bagi para korban selamat dari teror 9/11.

Di hadapan anggota Kongres dalam sebuah sesi dengar, Alvarez mencoba meyakinkan Amerika Serikat agar jangan sampai tidak kehabisan uang bagi kompensasi para korban teror 9/11.

“Anda bilang tidak akan melupakan (peristiwa teror 9/11) dan saya disini untuk memastikan Anda benar tidak melupakannya,” kata Alvarez.

Lebih dari 40 ribu orang mengajukan uang kompensasi karena terserang penyakit yang terkait serangan di menara kembar WTC pada 2001 silam. Lebih dari US$ 5 miliar atau Rp 70 triliun diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat pada para korban selamat. Sekarang ini masih ada 21 ribu klaim yang masuk dan belum diproses oleh Washington.

Hingga akhir hayatnya, Alvarez memastikan dia masih memperjuangkan hak-hak kompensasi bagi mereka yang selamat dari serangan teror 9/11, tetapi sekarang terkena dampaknya.          


 

KOMENTAR