Madesu..PHK Melanda Bank Besar di Dunia, Nasib Bankir di Indonesia?

Hila Bame

Tuesday, 22-10-2019 | 21:47 pm

MDN

Jakarta, Inako

Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, atau disingkat HSBC, didirikan pada tahun 1865 untuk membiayai perdagangan yang sedang bertumbuh antara Eropa, India dan Tiongkok.

HSBC mendirikan sebuah perusahaan induk baru, HSBC Holdings plc, pada tahun 1991, dan berhasil melakukan penawaran untuk mendapatkan kepemilikan penuh atas Midland Bank pada tahun 1992. Dengan demikian, HSBC kemudian berkantor pusat di London.

HSBC, Bank asal Inggris ini berencana memangkas 10.000 karyawan demi memangkas biaya di seluruh kelompok perbankan. PHK yang akan dilakukan HSBC menyasar pekerja dengan pendapatan tinggi. Keputusan ini diambil lantaran turunnya prospek bisnis HSBC akibat perang dagang AS-China.

Commerzbank AG juga mempertimbangkan untuk melakukan PHK lanjutan terhadap 2.000 karyawannya sebagai bagian strateginya efisiensi perusahaan.

Rencana ini dilakukan Chief Executive Officer Commerzbank AG Martin Zielke dalam upaya bertahan dengan pelemahan laju ekonomi serta prospek tingkat suku bunga yang lebih rendah. Bank ini akan berusaha untuk merealisasikan pemangkasan tersebut pada 2022 atau 2023.

Kemudian, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) hendak mengurangi jumlah karyawan pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk menekan rasio BOPO.

Berdasarkan laporan publikasi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank naik dari 95,27% per Juni 2018 menjadi 98,68% per Juni 2019. Beban tenaga kerja tumbuh 7,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp43,9 miliar.

Indonesia?

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di kisaran 5% membuat bank masih bisa menumbuhkan penyaluran kredit. Hal itu berdampak pada terjaganya kondisi bank di Indonesia dan efisiensi belum perlu dilakukan besar-besaran.

 

 

TAG#Bank

198745235

KOMENTAR