Mahasiswa Universitas Halu Oleo Tolak Tambang di Konawe Kepulauan

"Kami mengetahui Konawe Kepulauan memiliki kekayaan alam berupa nikel, tetapi pertambangan hanya berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakatnya. Kami secara tegas menolak rencana itu,"
Kendari, Inako –
Kehadiran perusahaan tambang di Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawei Tenggara, mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat daerah itu. Salah satunya adalah dari kalangan mahasiswa dari perguruan tinggi yang ada di wilayah itu.
Puluhan mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Sulawesi Tenggara misalnya. Bersama paguyuban masyarakat Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan, mereka berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin.
Mahasiswa mendesak Pemkab Konawe Kepulauan menghentikan rencana aktivitas pertambangan di wilayah Konawe Kepulauan tersebut karena dianggap menyengsarakan warga di daerah.
Para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) ini diterima Komisi I DPRD Sultra, Swandi Andi beserta beberapa anggota lainnya.
Para mahasiswa UHO itu menyampaikan sikap pernyataan, menolak adanya tambang yang akan dibuka di Kabupaten Konawe Kepulauan yang dinilainya tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
"Kami mengetahui Konawe Kepulauan memiliki kekayaan alam berupa nikel, tetapi pertambangan hanya berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakatnya. Kami secara tegas menolak rencana itu," ujar Imran (25), koordinator aksi saat menyampaikan orasi di hadapan anggota dewan.
Mereka juga menganggap tidak hanya kerusakan lingkungan, bahkan sumber mata air terbesar di wilayah itu untuk irigasi juga akan rusak sebagai dampak dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang nikel yang akan mengancam keberlangsungan hidup warga di wilayah itu.
“Jika tetap tidak ada ketegasan, kami akan ajak warga Konawe Kepulauan. Karena memang yang menjadi korban adalah warga setempat," terangnya.
Mendengar jawaban dari anggota DPRD para pengujuk rasa dengan menggunakan kendaraan pick-up kemudian meninggalkan gedung dan berencana akan mendatangi kembali kantor itu dengan jumlah massa yang lebih bayak lagi.
Ketua Komisi I DPRD Sultra Swandi Andi mengatakan, akan menindaklanjuti tuntutan para mahasiswa terkait keberadaan perusahaan tambang di daerah itu.
Puluhan Ribu Santri Ikrarkan Komitmen Jaga NKRI Di Solo
Disnaker Jayawijaya Catat Ribuan Warga Asli Papua Urus Kartu Kuning
MUI Ternate Beri Rekomendasi Kepada Pemkot Untuk Larangan Pesta Joget
TAG#Mahasiswa Universitas Halu Oleo, #Tambang, #Konawe Selatan, #Sultra
190215250
KOMENTAR