Manggarai Raya Harus Jadi Penyangga Bagi Pengembangan KSPN Labuan Bajo

Sifi Masdi

Monday, 28-09-2020 | 22:07 pm

MDN
Ki-Ka: Rm Dr. Manfret Habur Pr, Dr. Martin Chen Pr, P. Yudiantoro, SH., MPA, Kadis PUPR Kab. Manggarai, Kadis PUPR Matim, dalam acara seminar di Wisma Keuskupan Ruteng, Manggarai (inakoran.com]

 

Jakarta, Inako

Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo perlu bersinergi dengan tiga kawasan penyangga di sekitarnya yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat (Manggarai Raya). Sinergi tersebut merupakan simbiosis mutualisme di mana Labuan Bajo membutuhkan kawasan penyangga, begitu juga sebaliknya.

Hal ini diungkapkan oleh P. Yudiantoro, SH., MPA, Koordinator Jabatan Fungsional Hubungan Media,  dari Biro Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Perumahan Rakyat dalam acara Seminar Sehari dengan tema “Orientasi Jurnalis dalam Seminar Pengembangan Infrastruktur Mendukung 3 Kawasan Penyangga KSPN Labuan Bajo”, di Wisma Keuskupan Ruteng, Mangggarai, NTT, Jumat (11/09/2020).

P. Yudiantoro dan rombongan diterima secara adat Manggarai [inakoran.com]

 

Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat Pr,  P. Yudyantoro, Roman Ndau Lendong dari Komisi Keterbukaan Informasi Pusat (KIP), Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Manggarai Timur, Rm Dr. Martin Chen Pr, dan moderator Rm Dr. Manfret Habur Pr.

Dalam acara ini Yudi, yang mewakili Kementerian PUPR, mengharapkan agar seminar pengembangan infrastruktur tersebut menciptakan kolaborasi dan keselarasan pembangunan demi terciptanya kawasan wisata super premium Labuan Bajo sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan pariwista dan sekitarnya.

Namun di sisi lain Yudi juga mengakui bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Meski demikian pemerintah yakin bahwa dengan adaptasi kebiasaan baru, pariwisata menjadi salah satu sektor yang dapat bangkit dengan cepat.

Uskup Ruteng, Mgr Sipri Hormat Pr [inakoran.com]

 

“Dengan dibukanya objek pariwisata di bebarapa daerah dengan penerapan protokol kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan optimisme karena roda perekonomian kembali berputar. KSPN Labuan Bajo menjadi salah satu destinasi wisata yang  dibuka kembali  untuk menerima kunjungan wisatawan. Kehadiran para wisatawan di Labuan Bajo dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19, dapat menjadi angin segar  bagi pertumbuhan ekonomi di NTT,” ujar Yudi.

Yudi menambahkan bahwa pengembangan KSPN Labuan Bajo memerlukan dukungan infrastruktur untuk menunjang pariwisata, misalnya kesiapan infrastruktur jalan dengan kondisi  yang mantap dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan destinasi pariwisata setempat.

 

“Dukungan infrastruktur memudahkan wisatawan berkunjung ke destinasi pariwisata. Hanya dengan membangun infrastruktur yang baik, Indonesia akan bersaing dengan negara lain melalui sektor pariwisata, karena memiliki keunikan tersendiri. Kalau infrastruktur  penunjang kawasan pariwisata tidak siap, maka wisatawan hanya datang sekali dan tidak akan datang kembali,” tegasnya.

Menurut Yudi, Kementerian PUPR berperan mengembangkan infrastruktur di 10 kawasan KSPN sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dukungan infrastruktur tersebut mencakup konektivitas seperti pembangunan jalan dan jembatan; bidang sumber daya air seperti penampungan air, irigasi, dan pengendalian banjir; permukiman adalah  penataan kawasan dan peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah. Kemudian bidang perumahan adalah pembangunan sarana hunian yang mendukung kawasan pariwista.

“Khusus untuk Labuan Bajo, Presiden Jokowi berpesan kepada Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk mengubah wajah Labuan  Bajo menjadi distinasi wisata premium berkelas internasional. Pasalnya, wilayah Labuan Bajo yang berada di Flores ini merupakan gerbang bagi wisatawan yang ingin meneruskan eksplorasi ke Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, maupun tempat-tempat pariwista lainnya di sekitarnya,” tambahnya.

Sambut Baik

Terkait  kedatangan tim Kementerian PUPR, Uskup Ruteng  Mgr. Sipri Hormat Pr, memberikan sambutan yang hangat.  Uskup Ruteng yang mewakili Gereja Katolik Manggarai,  mengatakan bahwa kedatangan tim dari Jakarta, yang dipimpin   Yudiantara,  tidak hanya dalam  rangka tugas mengabdi kepada kepentingan masyarakat secara umum, tetapi juga menunjukkan kecintaan kepada masyarakat yang berada di Keuskupan Ruteng.

Ki-ka: Roman Ndau Lendong, Anwar Djaja (ke-3), Mgr. Sipri Hormat Pr, P. Yudiantoro [inakoran.com]

 

 “Atas nama seluruh umat keuskupan Ruteng dan terutama seluruh Romo Projo di Ruteng, saya mengucapkan selamat kepada Pak Yudi dan rombongan dari Kementerian PUPR. Saya percaya bapak dan ibu tidak hanya bertugas mengabadi kepada kepentingan masyarakat secara umum tetapi  juga karena kecintaan kalian kepada kami yang ada di ufuk timur ini,” kata Mgr dalam sambutan penerimaan di Wisma Keuskupun Ruteng.

 

Rombongan Kementerian PUPR diterima  secara adat Manggarai di Wisma Keuskupan dengan serangkaian acara manuk kapu (penyerahan ayam sebagai tanda hormat dan cinta kepada tamu), pengalungan selendang  dan topi songke, serta tarian khas Manggarai.   

Dalam kesempatan ini, Uskup Ruteng juga tidak lupa mengucapkan  banyak terimakasih kepada pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk masyarakat  yang ada di Ruteng.




 

 

 

KOMENTAR