Masyarakat Diminta Tidak Cemas Dengan Keberadaan Kolesterol

Binsar

Thursday, 10-01-2019 | 10:22 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako –

Kadar kolesterol dalam tubuh kerap menciptakan ketakutan tersendiri bagi seseorang. Hal itu kebanyakan terjadi karena adanya pemahaman yang tidak utuh akan kolesterol.

Umumnya, orang menganggap kolesterol itu jahat atau berbahaya bagi kesehatan manusia. Tentu anggapan itu tidak salah, mengingat kadar kolesterol yang tinggi bisa berdampak pada gangguan jantung atau strok.

Namun, meski sering mendapat predikat jahat, kolesterol sebenarnya sangat dibutuhkan. Tubuh memerlukan kolesterol --yang merupakan jenis lemak-- untuk sel, membentuk vitamin D atau memproduksi hormon estrogen. Tubuh dapat membuat kolesterol sendiri, namun bisa juga diperoleh dari makanan berlemak.

Kolesterol secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yakni lipoprotein berdensitas tinggi (kolesterol HDL) dan lipoprotein berdensitas rendah (kolesterol LDL).

Kolesterol HDL lebih baik untuk tubuh karena melindungi pembuluh darah, sebaliknya kolestrol LDL membahayakan tubuh, demikian seperti dilansir Deutsche Presse-Agentur, Senin.

Terdapat pedoman umum tentang kadar kolesterol dalam darah. Secara keseluruhan, tubuh tidak boleh memiliki lebih dari 200 miligram per desiliter (ml/dl) kolesterol dalam darah.

Rincian untuk masing-masing jenis kolesterol bergantung pada apakah Anda memiliki penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau bila Anda seorang perokok.

"Kolesterol LDL tidak boleh di atas 150 mg/dl jika hanya ada satu faktor risiko lain untuk penyakit jantung," jelas Johannes Wechsler, Kepala German Association of Nutritionists (BDEM).

Ia mengatakan bahwa bila terdapat lebih dari satu faktor risiko lain, maka angka itu harus lebih rendah, sekitar 100 mg/dl. Jika pasien sudah menderita serangan jantung, atau diabetes, kadar kolesterol harus di angka 70 mg/dl.

Untuk mengukur kadar kolesterol, sambungnya, perempuan harus memiliki kolesterol HDL dalam aliran darah sekitar 45 mg/dl atau lebih, dan untuk pria dengan angka adalah 40 mg/dl.

Demi mencegah penyakit serius, setiap orang mesti mengukur kadar kolesterol mereka setidaknya setahun sekali. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tes yang tersedia di sebagian besar apotek. Bila tes tersebut menunjukkan kadar kolesterol yang janggal, segera periksakan diri ke dokter.

Ubah pola makan Jika kadar kolesterol LDL terlalu tinggi secara konsisten, maka Anda perlu mengubah pola makan secara signifikan.

"Hal terpenting adalah memilih lemak yang benar seperti minyak nabati, kacang margarin dan ikan berlemak (salmon, makarel, forel, tuna, dan sebagainya)," ujar ahli gizi Antje Gahl.

Dia merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan dengan sedikit lemak jenuh, yang berasal dari produk hewani.
 

KOMENTAR