Menakutkan, HIV/AIDS di Bali Capai Ratusan Kasus Perbulan

Denpasar, Inako
Menakutkan, temuan Dinas Kesehatan Bali tentang penderita HIV/AIDS di Bali mencapai ratusan kasus perbulan.
Simak video InaTV jangan lupa "klik Subscribe and Like" jadilah sponsor perubahan
Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya mengatakan, temuan yang dicatat dinasnya menunjukkan bahwa penambahan kasus HIV/AIDS mencapai 100 sampai 120 kasus setiap bulan. Para penderita berusia di antara 15 sampai 59 tahun.
Berdasarkan temuan itu, ia memperkirakan bahwa kasus HIV/AIDS di Bali bisa lebih dari itu. Anggapan itu didasari asumsi fenomena gunung es, yang tampak di permukaan hanya merupakan bagian kecil dari seluruh bagiannya.
"Perlu diingat dan disadari, dari estimasi jumlah kasus yang ada secara epidemiologi sekitar 31 ribu di Bali dan kasus ini seperti fenomena gunung es di mana ada yang muncul di permukaan yang kelihatan baru 22.034 sehingga ada 9.000 kasus yang masih ada di bawah permukaan," katanya di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menemukan 9.000 kasus yang belum terdeteksi, antara lain dengan melakukan pemeriksaan pada orang-orang yang berisiko tertular AIDS.
Kalau seluruh kasus bisa ditemukan dan semua yang terinfeksi bisa menjalani pengobatan, maka kualitas hidup orang yang terinfeksi bisa ditingkatkan dan penularan HIV/AIDS bisa ditekan.
"Semakin cepat bisa dapatkan semakin cepat diobati dengan ARV, karena ARV tersedia di seluruh Bali dan Indonesia. Kalau rutin minum obat, kualitas hidupnya juga semakin baik," katanya.
Pemerintah juga menyediakan pelayanan tes HIV sukarela hingga di tingkat puskesmas. Secara kumulatif dari tahun 1987 sampai November 2019 ada 22.034 kasus HIV/AIDS di Bali, 1.111 di antaranya berasal dari luar Bali.
Di Bali, kasus HIV/AIDS paling banyak ditemukan di Kota Denpasar (8.287) disusul Kabupaten Badung (3.706), Buleleng (3.150), Gianyar (1.603), Tabanan (1.305), Jembrana (1.128), Karangasem (834), Bangli (460), dan Klungkung (446).
Menurut Ketut Suarjaya, hampir 80 persen kasus HIV/AIDS di Bali terjadi pada warga berusia 15 sampai 59 tahun yang secara seksual aktif.
Ia menekankan pentingnya pemeriksaan HIV sukarela dalam pencegahan dan penanganan kasus dan menganjurkan pasangan yang berisiko terinfeksi HIV mengikutinya. HIV utamanya menular melalui kontak cairan tubuh dan penggunaan jarum suntik secara berganti-ganti.

KOMENTAR