Mengapa Moeldoko dan Gumelar, Hanya Jokowi Yang Tahu

Inakoran

Thursday, 18-01-2018 | 02:50 am

MDN
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan Jenderal TNI (Pur

ong>Jakarta, Inako –  

Mengapa Jokowi memilih Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan Jenderal TNI (Hon) (Purn) Agum Gumelar masuk dalam barisan pemerintahannya?

Itulah pertanyaan yang mencuat, tidak lama setelah Presiden Joko Widodo melantik kedua mantan petinggi militer itu di Istana Merdeka, Rabu (17/1/2018) sekitar pukul 09:00 WIB.

Seperti biasa, Jokowi menjawab setiap pertanyaan dengan gaya santai. Menurut Jokowi, sebelum menentukan nama, dirinya mempertimbangkan banyak hal, dan pada akhirnya ia memutuskan Moeldoko  dan Gumelar.

"Yang ditanya kok pertimbangan semua. Ya banyak saya kira pertimbangan. Soal apa yang sudah kita putuskan itu sudah melalui pertimbangan yang panjang, kalkulasi perhitungan yang panjang," kata Jokowi.

Dengan jawaban itu, Jokowi mau menunjukkan bahwa nama Moeldoko dan Agum Gumelar bukan sebuah keputusan yang serta merta, tetapi ada suatu proses panjang yang ia lalui sebelum sampai pada penyebutan nama kedua pensiunan jenderal TNI itu.

Bagi kedua pensiunan jenderal itu, kompleks Istana Merdeka-Istana Negara dan lain-lain kompleks gedung pemerintahan bukan hal asing.

Moeldoko pernah menjadi kepala staf TNI AD dan panglima TNI sebelum digantikan Jenderal TNI (saat itu) Gatot Nurmantyo, sedangkan Agum Gumelar yang karir militernya banyak di Komando Pasukan Khusus TNI AD, perjalanan karirnya juga cukup beraneka walau tidak pernah menjadi panglima ABRI.

Dia pernah menjadi menteri perhubungan pada dua kabinet (satu merangkap bidang telekomunikasi), ketua umum PSSI, gubernur Lemhannas, dan juga menteri koordinator bidang politik, sosial, dan keamanan.

Soal apa alasan yang pasti, biarkan Jokowi sendiri yang tahu, sebab keputusan mengangkat dan memberhentikan menteri adalah hak prerogative presiden.

KOMENTAR