Mengejutkan, Transaksi GoPay di 2018 Capai Rp 87 Triliun

Sifi Masdi

Tuesday, 12-02-2019 | 10:17 am

MDN
Ilustrasi transaksi GoPay [ist]

Jakarta, Inako

Dalam tiga tahun terakhir pembayaran menggunakan uang elektronik tumbuh pesat. Hal ini dikarenakan perbankan aktif memperkenalkan uang elektronik berbasis kartu di sistem transportasi di Indonesia.

Namun, dalam dua tahun terakhir penggunaan uang elektronik berbasis server atau yang dikenal e-wallet tumbuh lebih pesat lagi. Faktor pendorongnya adalah fintech  sistem pembayaran. Salah satunya yang paling gencar adalah GoPay milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. GoPay cukup gencar merayu nasabah pengguna Go-Jek menggunakan diskon dan cash back.

Dalam putaran pendanaan tahap pertama Seri F, Go-Jek mengumumkan beberapa data-data keuangan. Dalam rilis perusahaan tertanggal 1 Februari 2019, sepanjang tahun 2018, gross transaction value (GTV) atau transaksi pengguna di Go-Jek mencapai US$9 miliar atau setara Rp 125 triliun. Ini adalah transaksi di seluruh pasar di mana Go-Jek beroperasi.

Adapun transaksi penggunaan GoPay mencapai US$6,3 miliar atau setara Rp 87 triliun. Angka ini setara dengan 69,6% dari transaksi keseluruhan Go-Jek.

Go-Jek mengklaim sepanjang 2018, mereka telah memiliki 2 juta mitra pengemudi, 400.000 merchant, 1,5 juta agen dan 600.000 penyedia jasa.

Asal tahu saja, pada awal bulan ini Go-Jek baru saja mendapatkan pendanaan dari Google, JD.com Inc, Tencent dan beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Kabar yang beredar di pasar total dana yang dihimpun mencapai US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi kurs Rp 14.000).

KOMENTAR