Mengenal Gangguan Bipolar dan Tips Mengatasinya

Jakarta, Inako
Gangguan bipolar adalah suatu kondisi yang menjadi semakin umum akhir-akhir ini. Gangguan ini menghasilkan fluktuasi ekstrim dalam pola suasana hati, energi, perilaku dengan episode mania dan depresi.
Orang dengan bipolar pada sautu waktu bisa tampil sangat bahagia kemudian diikuti episode tawa lalu menangis berjam-jam.
Gangguan bipolar adalah fluktuasi ekstrim dalam hal suasana hati, energi, perilaku dengan episode mania dan depresi. Namun, ada kalanya episode BPD dapat berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan, dan intensitas episode ini dapat cukup kuat untuk memengaruhi fungsi kehidupan sehari-hari.
Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah sebuah kondisi yang muncul akibat terganggunya kesehatan mental seseorang. Kondisi ini berdampak pada cara berpikir dan perasaan terhadap diri sendiri maupun orang lain, serta adanya pola tingkah laku abnormal.
BPD dapat menimbulkan gangguan fungsi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan hubungan interpersonal dengan sekitarnya. Gangguan ini umumnya muncul pada periode menjelang usia dewasa, tetapi dapat juga membaik seiring bertambahnya usia.
Seseorang yang mengidap BPD umumnya memiliki perasaan takut ditolak, cemas, marah, tidak berarti, takut ditinggalkan, atau marah. Bahkan, mereka juga memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri maupun orang lain.
Sementara faktor risiko kondisi ini bisa apa saja – mulai dari genetika hingga insiden traumatis hingga penyalahgunaan narkoba – penting untuk mengetahui kemungkinan penyebab untuk mencegah terjadinya BPD.
Penyebab BPD
Sementara para ahli tidak jelas tentang penyebab pasti atau konkrit dari gangguan bipolar, mereka mengatakan bahwa BPD dapat dipicu oleh banyak faktor antara lain:
Faktor genetika. BPD terkadang bisa bersifat genetik, jika pasien memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
Faktor lingkungan. Faktor eksternal seperti pengalaman hidup, episode trauma, kesusahan, pelecehan dan kehilangan yang signifikan juga dapat memicu BPD.
Faktor biologis. Fluktuasi hormonal dan reaksi oleh neurotransmiter juga bisa menjadi kekuatan pendorong yang bertanggung jawab untuk BPD.
Berikut, tips mengelola BPD
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Mewaspadai tanda-tanda awal BPD dan mencari bantuan profesional sedini mungkin adalah cara terbaik untuk mengelola kondisi ini pada tahap pertama.
Namun, begitu Anda melewati hal yang sama, ada beberapa cara sederhana untuk mengelola BPD – dan itu mungkin tidak selalu terkait dengan pengobatan atau konseling.
Perawatan BPD adalah tentang menstabilkan suasana hati pasien dan menangani keparahan gejala. Setelah pemicu diidentifikasi, trik berikut dapat digunakan untuk pengelolaan BPD yang lebih baik:
Libatkan pasien dalam olahraga teratur untuk membuat mereka tetap terganggu.
Mengikuti rutinitas tetap yang mencakup pekerjaan dan hobi seperti menari, membaca, bermain di luar ruangan, memasak, dll.
Mengikuti diet yang sehat dan seimbang – makan makanan yang tepat dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental.
Mengikuti pola tidur yang sehat – tidur delapan jam setiap hari karena kurang tidur juga bisa menjadi pemicu gejala BPD.
TAG#bipolar, #gangguan mental, #tips mengatasi bipoalr
190215413

KOMENTAR