Menjaga Pesan Nenek Moyang Tidak Pupus

Binsar

Monday, 24-07-2023 | 05:40 am

MDN
Herman Hemmy, Bakal Calon Bupati Manggarai Timur, NTT [dokumentasi peribadi]

 

Oleh: Herman Hemmy

[Bakal Calon Bupati Manggarai Timur]

 

 

Orang tua di Manggarai pada zaman dulu memiliki kebiasaan yang baik dalam menyampaikan pesan atau nasehat tertentu kepada anak cucu mereka. Nasehat itu biasanya disampaikan secara lisan, yang dikemas dengan menggunakan ungkapan-ungkapan pendek, yang mungkin tidak mudah diartikan secara cepat oleh generasi muda Manggarai masa kini.

Salah satunya seperti ungkapan berikut ini: “rantang mempo pede dise empo”. Secara harfiah, ungkapan ini berarti: takut pesan nenek moyang pupus. Ungkapan ini berisi ajakan kepada generasi muda zaman ini, agar memelihara warisan budaya leluhur dengan baik sehingga tidak sirna atau pupus karena dimakan zaman.    

Melalui ungkapan ini, kita diajak untuk berpikir dan merancang masa depan Manggarai Timur sebagai wilayah yang tetap kokoh mempertahankan adat istiadat dan budaya nenek moyang. Selain itu, dengan ungkapan ini, masyarakat Matim diajak untuk giat mendayagunakan tanahnya dalam meningkatkan kualitas hidup.

 

Herman Hemmy [dokumentasi peribadi]

 

Hidup yang berkualitas bisa diwujudkan, salah satunya dengan meningkatkan ekonomi rakyat. Hortikultura dan tanaman jangka pendek lainnya, adalah komponen yang bisa menghasilkan atau meningkatkan ekonomi rakyat.

Peningkatkan ekonomi, tidak bisa dijakankan hanya oleh masyarakat atau petani sendiri, tetapi juga dukungan pemerintah. Pemerintah daerah, mesti bekerja keras untuk menciptakan peluang pasar, baik lokal maupun internasional.

Tanah Matim yang subur dengan sumber air yang melimpah, merupakan anugerah yang bisa digunakan Pemerintah daerah untuk meningkatkan perekonomian rakyat di wilayah ini.

Merangsang dan berbuat untuk meningkatkan  kualitas hidup setiap warga Matim, merupakan upaya untuk menjawab “pede dise empo agar tidak mempo.

 

 

 

 

KOMENTAR